Manfaatkan Lahan Tidur, KWT Kemuning Patih Galung ‘Kumpulan Emak-Emak’ Sukses Budidayakan Bawang Merah dan Jagung Batik, Gunakan Pupuk Organik

  • Bagikan

PANEN : Pj Wako Prabumulih, H Elman ST MM bersama Ketua PKK, Hj Windriana panen bawang merah dan jagung batik hasil mitra binaan PHRZ 4 Field Prabumulih. Foto : Ist/FAJARSUMSEL.COM

Cerita Sukses, KWT Kemuning Patih Galung Manfaatkan Lahan Kosong Jadi Berkah

KWT Kemuning Patih Galung, salah satu mitra binaan PHRZ 4 Field Prabumulih. Kini, sukses memanfaat lahan tidur lewat budidaya bawang merah dan jagung batik. Bagaimana kiat suksesnya?

ANDRIAN PURJA, FAJARSUMSEL.COM – Prabumulih

KELOMPOK Wanita Tani (KWT) Kemuning Patih Galung terdiri dari ‘Kumpulan Emak-Emak’ berlokasi di Jalan Simpati Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat adalah salah satu mitra binaan PT Pertamina EP Hulu Rokan (PHRZ) 4 Field Prabumulih sudah berjalan sekitar 1,5 tahun. Lokasi KWT Kemuning Patih Galung Ini, berada tak jauh dari pusat kota dan mudah dijangkau.

Dukungan PHRZ 4 Field Prabumulih ini, lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam rangka menumbuhkan perekonomian mitra binaannya supaya ikut tumbuh dan berkembang bersama perusahaan.

Salah satunya, membina KWT Kemuning Patih Galung berdiri sejak 2020 silam, diketuai Tri Ningsih mampu mengolah lahan tidur di sekitar lingkungannya, menjadi lahan produktif. Sehingga, menghasilkan dan bermanfaat bagi anggotanya kini telah mencapai 30 orang.

Padahal, selama ini banyak lahan tidak produktif alias tidur. Dibiarkan, biasa saja dan tanpa termanfaatkan secara baik. Tak jarang, lebih baik ditanami ilalang dan menjadi hutan kecil di tengah perkampungan.

Terakhir, KWT Kemuning Patih Galung, sukses membudidayakan bawang merah dan juga jagung batik. Dan, bawang merah pun telah beberapa kali panen. Sedangkan, jagung batik ini baru kali ini atau panen perdana.

“Kita berterima kasih kepada PHRZ 4 Field Prabumulih, telah selalu mendampingi KWT Kemuning Patih Galung melalui konsultan LSM Carios. Mengelola lahan kosong atau tidur menjadi lahan produktif, terakhir kita dibantu dalam budidaya bawang merah dan jagung batik. Telah menghasilkan dan panen. Fokus kita memang, menanam sayuran kebutuhan dapur. Termasuk, juga tanaman obat keluarga biasa disebut toga,” ceritanya kepada awak media, Rabu, 28 Februari 2024.

Mengulas sedikit kesuksesnnya, sebelumnya ada dua lahan dimanfaatkannya sebagai lokasi menanam bibit bawang merah dan jagung ini. Diakuinya, memang dalam budidaya ini pernah mengalami gagal. Tetapi, KWT Kemuning Patih Galung ini tetap semangat berkarya dan berkreasi.

“Satu lahan, berukuran 20 x 40 meter persegi kita tanami bawang merah. Kemudian, lahan 18 x 20 meter persegi ditanami jagung. Panen bawang merah dan jagung batik ini, hasilnya syukur alhamdulilah. Mengurangi uang, buat belanja bawang merah dan jagung batik di pasar,” ulas Tri, sapaan akrabnya.

Budidaya bawang merah dan jagung batik ini, akunya tidak terlalu sulit. Hanya butuh perawatan secara baik, tetapi pemupukan secara rutin. “Sudah bisa menghasilkan dan panen, kita sudah lakukan dan berhasil. Bawang merah bisa memenuhi kebutuhan dapur hanya dalam waktu 2 bulan hanya bermodalkan 4 Kg menghasilkan 30 Kg, jagung batik ini buat konsumsi sendiri panen 3 bulan dari 200 batang ditanam sekitar 150 batang menghasilkan. Karena, nilai proteinnya tinggi,” bebernya sambil menyebutkan, anggota KWT Kemuning Patih Galung juga menanam di rumah.

Sebelumnya, aku Tri, lewat program CSR-nya PHRZ 4 Field Prabumulih. Memanfaat lahan, menanam aneka sayuran guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Khususnya, kebutuhan dapur.

“Agar tumbuh subur, aneka tanam dan sayuran tersebut. Memanfaatkan pupuk organik, pembuatan pupuk organik ini juga memanfaatkan limbah rumah tangga. Salah satunya, limbah sayuran. Lalu, cucian beras, dan lainnya. Juga, di bawah binaan LSM Carios. Harapannya, program ini bisa terus berlanjutan dan berkembang. Sehingga, KWT-nya makin kreatif dalam pemanfaatan lahan tidur menjadi bermanfaat,” kilas baliknya.

Lanjutnya, tanpa bimbingan dan pelatihan sebelumnya diberikan LSM Carios. Tentunya, KWT Kemuning Patih Galung tidak bisa seperti sekarang ini. Selalu berhasil, dalam membudidayakan aneka sayuran dan juga terakhir bawang merah dan jagung batik ini.

“Selain buat konsumsi sendiri, tentunya hasil panen bawang merah dan jagung batik ini bisa kita jual. Tentunya, bisa menambah perekonomian dan kesejahteraan kita dan para anggotanya,” terangnya sambil menjelaskan, selain duka jelas ada dukanya bergantung sama sumber daya manusianya.

Keberadaan KWT Kemuning Patih Galung ini, salah satu upaya Pemerintah dan kontribusi PHRZ 4 Field Prabumulih menekan inflasi daerah dan program pemberdayaan masyarakat.

Manager Comrel and CID PHRZ 4, Tuti Dwi Patmayanti membeberkan, kalau Pertamina punya tanggung jawab sosial terhadap wilayah operasi dan produksinya.

“KWT Kemuning Patih Galung ini, masuk wilayah ring 1. Sehingga, menjadi mitra binaan perusahaan lewat program CSR, pemberdayaan masyarakat lewat sektor pertanian. Kita bermitra bersama LSM Carios, melakukan pendampingan dalam pemanfaatan lahan tidur menjadi produktif. Ini bagian pilot project perusahaan, dalam rangka membina dan mengembangkan mitra binaannya,” aku Tuti.

Sebutnya, memberikan bimbingan dan pelatihan kepada masyarakat khususnya dalam pendampingan KWT ini.

“Kemudian, baru dilakukan penanaman bibit. Lalu, tata cara perawatan dan pemupukan. Hingga, akhirnya bisa menghasilkan dan panen,” tandasnya.

Keberhasilan ini, jelasnya menjadi bukti dan dampak positif serta kontribusi PHRZ 4 Field Prabumulih dalam pengembangan potensi masyarakat dikelola masyarakat lewat KWT ini. “Setelah keberhasilan program ini, bisa mewujudkan masyarakat mandiri. Dan, terus melanjutkan pemanfaatan lahan tidur dan kosong, menjadi produktif hingga bisa menghasilkan seperti dilakukan KWT Kemuning Patih Galung ini,” pungkasnya.

Tambahnya, keberhasilan ini bisa ditularkan ke KWT lainnya. Sehingga, bisa sama-sama berhasil dalam pemanfaatan lahan kosong. “Supaya, tanahnya produktif dan menghasilkan. Ditanami, aneka sayuran dan juga buah,” tandas perempuan berhijab ini. (*)

  • Bagikan