AUDIENSI : Bupati PALI, Asgianto ST bersama jajaran melakukan audiensi bersama Gubernur Sumsel, H Herman Deru SH MM, Senin. Foto : Ist/FAJARSUMSEL.COM
PALEMBANG, FAJARSUMSEL.COM – Bupati PALI, Asgianto ST melakukan paparan ketika melakukan audiensi bersama Gubernur Sumsel, H Herman Deru SH MM di Ruang Rapat Gubernur, Senin, 17 Maret 2025.
Pada kesempatan itu, Pemkab PALI mengajukan usulan bantuan keuangan bersifat khusus kepada Gubernur Sumsel dalam rangka mendorong pembangunan dan kemajuan Kabupaten PALI.
Politisi Gerindra ini memaparkan, tentang sinkronisasi program pembangunan daerah PALI dengan Pemprov Sumsel. Ia menjelaskan, Pemkab PALI memfokuskan pada pembangunan jalan dan jembatan karena infrastruktur tersebut sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat.
“Bantuan ini sangat besar kami harapkan pembangunan dan kemajuan PALI,” ujar Asgianto.
Asgianto juga melaporkan Pemkab PALI menerapkan program kesehatan gratis mengadopsi program Pemprov Sumsel, yaitu Sumsel Berkat. “Pada 2026, Pemkab PALI akan fokus pada pembangunan jalan dan jembatan,” bebernya.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan serah terima surat pengajuan bantuan keuangan bersifat khusus pada tahun 2025 dari Pemkab PALI kepada Pemprov Sumsel.
Gubernur Sumsel, Herman Deru S menyampaikan, komitmennya mendukung penuh pembangunan di Kabupaten PALI. Ia menegaskan, Pemprov Sumsel akan merespons cepat setiap permasalahan dihadapi kepala daerah di kabupaten/kota di Sumsel.
“PALI adalah salah satu kabupaten menjadi perhatian Pemprov Sumsel. Sebelumnya, kami telah memberikan dukungan dalam berbagai program, termasuk sanitasi, pembangunan rumah sakit pratama, kebinamargaan, dan lainnya,” ujar HD.
Deru, sapaan akrabnya memiliki visi menjadikan PALI sebagai ‘segitiga emas’ menghubungkan Muba, Lubuk Linggau, Mura, dan Muratara. Mewujudkan visi tersebut, Pemprov Sumsel telah mengalokasikan anggaran setengah triliun rupiah membuka jalan PALI-Mura. Bahkan, pada 19 Maret 2025 nanti jembatan penghubung akan diresmikan.
“Tentu, Pemkab PALI harus menyadari beban diletakkan di pundaknya sebagai ‘segitiga emas’, PALI secara spesifik ingin dijadikan ‘segitiga emas’ bagi Muba, Lubuk Linggau Linggau, Mura, dan Muratara,” kata HD.
Politisi Nasdem menekankan pentingnya integrasi program pembangunan antara Pemkab PALI dan Pemprov Sumsel. Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas SDM dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi perkembangan daerah.
“Termasuk dulu saya berikan bantuan dibangunkan stadion, artinya tugas kita melanjutkan pembangunan sebelumnya dengan visi misi sendiri. Kepada Pak Asgianto bagaimana legasi pemimpin lama tetap bermanfaat tanpa terbengkalai justru kita integrasikan dengan kepemimpinan saat ini,” ujar suami Hj Febrita Lustia SE.
Pemprov Sumsel membagi bantuan menjadi tiga klaster, yaitu prioritas (seperti perkantoran), super prioritas ( seperti program mangkrak dan janji jangka pendek kepala daerah berupa infrastruktur), dan reguler.
“Pelayanan dasar harus ada, itu ada tahapannya juga, tahun ini kita fokus menyelesaikan apa, harus yang tidak ada jadi ada. Sifatnya pelayanan dasar menonjol dimana ini wajah daerah. Angan-angan masyarakat jangan dikecewakan,” tegas ayah Alm Hj Percha Leanpuri BBus MBA.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Wagub Sumsel H Cik Ujang SH, Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Daerah Provinsi Sumsel, Ir Basyaruddin Akhmad, MSc, dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sumsel. (rin/ril/adv)