Pertamina Dahulu, Bukan Pertamina Sekarang. Media Lokal Makin Terlupakan, Media Luar Jadi Anak Emas

  • Bagikan

KOMPLEK : Kantor Comrell and CID PHRZ 4 di lingkungan Komplek PHRZ 4. Foto : Ist/FAJARSUMSEL.COM

PRABUMULIH, FAJARSUMSEL.COM – PT Pertamina Hulu Rokan Zona (PHRZ) 4 adalah perusahaan milik BUMN beroperasi di Prabumulih, merupakan ring 1 perusahaan.

Media lokal adalah mitra strategis, PHRZ 4 melalui Comrel and CID atau dahulunya Humas Pertamina dalam rangka pemberitahuan positif bagi perusahaan tersebut.

Dahulunya, ada pesanan advertorial dan juga uang kompensasi berita bagi para awak media dalam pemberitaan positif PHRZ 4. Sehingga, hal itu bentuk perhatian PHRZ 4 terhadap mitra strategisnya dalam pemberitaan.

Namun, belakangan ini hal itu hilang. Tetapi, jika ada pemberitaan negatif tentang perusahaan. Seperti, jika ada kejadian mencolok antara lain; kecelakaan kerja, pipa bocor, ledakan pipa, dan lainnya.

PHRZ 4 rela mengeluarkan uang kepada para awak media, guna menutupi berita negatif. Kemudian, memberikan pemberitaan positif tentang perusahaan.

Hal itulah disesalkan dan menjadi sorotan Ketua PWI Prabumulih, Mulwadi atau biasa disapa akrab Kemong. Menurutnya, PHRZ 4 selaku perusahaan BUMN kini sangat minim perhatian kepada para awak media sebagai mitra strategis. Khususnya, media lokal.

“Sekarang ini, sangat minim sekali perhatian PHRZ 4 terhadap media lokal. Tidak ada lagi advertorial atau kompensasi pemberitaan positif. PHRZ 4, jarang sekali mengundang awak media jika ada kegiatan guna melakukan peliputan secara langsung, kita tidak tahu alasannya. Mungkin alasannya, perusahaan tersebut berhemat anggaran,” sindirnya.

Ucapnya, PHRZ 4 sekarang ini rutin mengeluarkan release melalui grup WA media PHRZ 4. Dan, tidak ada paksaan dan kewajiban guna menaikan pemberitaan positif terkait kegiatan hulu migas di lingkungan PHRZ 4.

“PHRZ 4, selaku perusahaan migas beroperasi di Prabumulih punya tanggung sosial dan kewajiban memperhatikan media lokal merupakan media kecil, guna meningkatkan kesejahteraannya,” jelas pemilik website beritaone.co ini.

Dijelaskannya, PHRZ 4 pantauannya hanya memperhatikan media luar dan memang grup besar saja. Terutama, dalam kegiatan melibatkan awak media. Seperti FJM, media gathering, dan lainnya.

“Jujur kita kecewa, media lokal kini makin terlupakan hanya menjadi penonton di tanah sendiri. Namun, media besar dan luar menjadi anak emas PHRZ 4. Sangat kita sayangkan sekali,” bebernya.

Sejumlah awak media, sering melakukan protes dan komplain terhadap situasi ini. Namun, tidak digubris Comrel and CID PHRZ 4 dan dianggap angin lalu saja.

Khususnya, masalah advertorial dan kompensasi uang pemberitaan bagi para awak media melakukan pemberitaan positif kegiatan perusahaan.

“Sekarang hanya release saja, tanpa ada kompensasi pemberitaan. Jelas hal itu sangat merugikan media lokal, perlu hidup dan membayar website dikelolanya. Sangat minim sekarang memang, perhatian PHRZ 4 terhadap media lokal khususnya,” terang Ronald Atas, Sekjen PWI Prabumulih.

Kata dia, soal media gathering dan juga kegiatan FJM didominasi media luar dan sudah sering dilayangkan protes. Tetapi, tidak ada tindaklanjut dari Comrel and CID PHRZ 4 senantiasa menganggap enteng permasalahan tersebut.

“Kita mendesak, agar PHRZ 4 memprioritaskan media lokal ketimbang media luar dalam setiap kegiatan buat pemberitaan positifnya. Kita menegaskan, agar advertorial dan kompensasi pemberitaan kembali diadakan. Hal itu sangat penting, guna kesejahteraan media lokal di lingkungan PHRZ 4,” sebut Ronald.

Staff Officer Comrel and CID PHRZ 4, Nursiela beberapa waktu lalu menjelaskan, sekarang ini tidak ada anggaran lagi guna advertorial dan kompensasi berita.

“Sekarang ini, kegiatan media dilakukan SKK Migas melalui FJM,” ujar Nur, sapaan akrabnya.

Kata dia, soal media dilibatkan dalam kegiatan FJM di SKK Migas bukan menjadi kewenangannya. “Silakan langsung kordinasi ke FJM dan SKK Migas,” sebutnya.

Hal tersebut juga diaminkan Head of Comrell and CID PHRZ 4, Tuti Dwi Padmayanti beberapa waktu lalu kepada awak media. “Kegiatan media sekarang dikelola SKK Migas melalui FJM, memang benar tidak ada lagi anggaran buat advertorial dan kompensasi berita di lingkungan PHRZ 4,” pungkasnya.

Terpisah, Humas SKK Migas m, Syafei dikonfirmasi menjelaskan, SKK Migas Sumbagsel tetap mengharapkan KKKS membangun dan menjaga silaturahmi bersama media baik lokal maupun di luar wilayah operasi.

“Kami tidak pernah melarang KKKS membatasi dg media lokal, terima kasih. Masuk dan saran diberikan, akan menjadi prioritas buat ditindaklanjuti. Terima kasih atas informasi,” tandasnya. (rin)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  • Bagikan