PRABUMULIH, FAJARSUMSEL.COM – Sejak pagi, udara Kota Prabumulih sudah terasa berbeda. Terik matahari tak menyurutkan langkah ribuan warga memadati sepanjang Jalan Jenderal Sudirman. Mereka berdiri di tepi jalan, membawa kamera ponsel, melambaikan tangan, bahkan bersorak riuh ketika iring-iringan peserta karnaval mulai bergerak dari Simpang Bawah Kemang menuju Simpang Prabujaya.
Karnaval Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Prabumulih ke-24 ini benar-benar menjadi pesta rakyat. Dengan tema ‘Prabumulih Maju, Makmur, dan Sejahtera (MAS)’, seluruh elemen masyarakat tumpah ruah dalam satu semangat: merayakan kota tercinta terus berkembang pesat dari tahun ke tahun.
Wako Prabumulih, H Arlan bersama Wawako Franky Nasril SKom MM tampak membuka kegiatan dengan penuh senyum. Di panggung kehormatan, keduanya didampingi para pejabat penting seperti Ketua DPRD H Deni Victoria SH MSi, Kajari Khristiya Lutfisandhi SH MH, Kapolres AKBP Bobby Kusumawardhana SIk SH MSi, serta GM Pertamina Hulu Rokan dan para kepala OPD. Dari kejauhan, spanduk besar bertuliskan ‘Selamat Ulang Tahun Kota Prabumulih ke-24’ berkibar megah di bawah langit biru cerah.
“Melihat antusiasme masyarakat hari ini luar biasa. Inilah wajah Prabumulih sebenarnya penuh semangat, guyub, dan cinta kota,” ujar Cak Arlan dalam sambutannya.
Tak hanya pejabat tersenyum bangga. Di antara kerumunan, terlihat wajah-wajah sumringah anak-anak sekolah mengenakan kostum warna-warni. Ada tampil bak pahlawan nasional, ratu bunga, hingga tokoh-tokoh budaya Nusantara. Beberapa pelajar SMA bahkan menampilkan koreografi modern dance di tengah jalan, diiringi tabuhan musik marching band memekakkan telinga namun menggembirakan hati.
Aroma keringat bercampur bedak wajah dan wangi bunga dari hiasan kepala peserta menciptakan sensasi khas pesta rakyat. Di pinggir jalan, pedagang es krim dan balon warna-warni tak henti melayani anak-anak berlarian sambil berteriak, “Lihat, itu sekolah kita!,” ujar salah satu penonton.
Karnaval tahun ini diikuti ratusan peserta dari tingkat SMP dan SMA, instansi pemerintahan, lembaga swasta, dan kelompok masyarakat umum. Masing-masing membawa kreasi dan pesan. Ada mengusung tema lingkungan, ada pula menonjolkan kearifan lokal seperti batik khas Prabumulih dan miniatur nanas ikon kota kini semakin dikenal.
Di antara peserta, perhatian penonton tertuju pada rombongan SMAN 1 Prabumulih tampil megah dengan busana bertema “Ratu Nanas dan Naga”, simbol kejayaan dan kemakmuran kota. Kostum megah hiasan sayap berkilau dan kepala naga berukuran besar membuat decak kagum masyarakat. Tak sedikit yang bertepuk tangan dan mengabadikan momen lewat kamera ponsel.
“Keren sekali! Anak-anak Prabumulih sekarang semakin kreatif,” ujar Linda, istri Wako Prabumulih datang bersama dua anaknya.
Selain parade kostum, sejumlah instansi menampilkan atraksi tematik. Dari mobil hias Dinas Pendidikan bertema “Sekolah Ramah Anak”, hingga kendaraan milik Dinas Lingkungan Hidup dengan pesan “Hijaukan Kotaku, Sehatkan Bumi”.
Tak ketinggalan, Tim Penggerak PKK Kota Prabumulih dipimpin Hj Linda Arlan tampil elegan dengan balutan kebaya modern berwarna biru muda. Mereka berjalan anggun sambil melambaikan tangan, mendapat sambutan meriah dari penonton.
Karnaval ini bukan sekadar ajang pawai tetapi juga manifestasi kebanggaan kolektif warga Prabumulih atas kemajuan kotanya. Dalam dua dekade lebih, Prabumulih tumbuh dari kota kecil menjadi pusat aktivitas ekonomi, energi, dan pendidikan di Sumatera Selatan.
Bagi sebagian warga, karnaval ini seperti ruang nostalgia. “Dari dulu saya tak pernah absen nonton. Rasanya seperti ulang tahun keluarga besar. Semua orang bahagia,” kata Sukri (56), warga Tugu Kecil setiap tahun membawa cucunya menyaksikan parade.
Menjelang sore, ketika barisan terakhir peserta melintasi Simpang Prabujaya, suara sorak dan tepuk tangan masih menggema. Di atas panggung kehormatan, Cak Arlan melambaikan tangan, menutup kegiatan dengan senyum puas.
“Semoga semangat hari ini terus tumbuh — semangat untuk membangun Prabumulih lebih maju, makmur, dan sejahtera,” tutupnya.
Dan benar, hari itu Prabumulih bukan sekadar merayakan ulang tahun kota. Ia merayakan semangat kebersamaan, kreativitas, dan cinta terhadap tanah kelahiran.
Sebuah pesta rakyat yang bukan hanya dilihat tapi dirasakan, di hati setiap warga Kota Nanas. (rin)