Diduga Meninggal Sakit, Sarno Ditemukan Sudah Membusuk Tiga Hari di Rumah

  • Bagikan

PENEMUAN MAYAT : Polisi dan warga mengevakuasi penemuan mayat di Perumahan Guru Jalan Tangkupan Perahu Kelurahan Muara Dua Barat, Selasa. Foto : Ist/FAJARSUMSEL.COM

PRABUMULIH, FAJARSUMSEL.COM – Warga Perumahan Guru Jalan Tangkupan Perahu Kelurahan Muara Dua Barat, Kecamatan Prabumulih Timur, Selasa, 29 Oktober 2024, sekitar pukul 18.00 WIB mendadak heboh.

Pasalnya, ditemukan mayat Sarno, 71 tahun, warganya telah meninggal tiga hari diduga sakit dalam keadaan tubuh telah membusuk dan menghitam. Dalam keadaan tidur terlentang di tempat tidur, kamar rumahnya.

Kejadian itu, pertama kali diketahui tetangga korban Adi Saputra, sekitar pukul 12.00 WIB mencium bau busuk di dalam rumah. Dan, memanjat loteng guna memastikan keadaan korban.

Setelah itu, sekitar pukul 16.00 WIB, ia menelpon anak korban, Andre Periansyah guna mengecek orang tuanya dan keburukan tinggal bersama adik bungsunya Veti Novitasari.

Diakuinya, ayahnya memang punya riwayat sakit asar urat sebelum ditemukan meninggal. Dijelaskannya, memang sudah dua hari tidak mengunjungi ayahnya.

Setelah itu, Andre mendatangi rumah orang tuanya dan membuka pintu serta menemukan ayahnya telah dalam keadaan meninggal dunia, terlentang di tempat tidur dalam keadaan membusuk dan tubuh menghitam.

Oleh polisi dan warga ke lokasi kejadian, mayat korban akhirnya di evakuasi ke RSUD Prabumulih memakai kantong mayat. Lokasi kejadian, juga telah dilakukan police line.

Kapolres Prabumulih, AKBP Endro Aribowo SIk MAP melalui Kasat Reskrim, AKP Herli Setiawan SH MH didampingi Kasi Humas, AKP Barita Sijabat dan Kapolsek Prabumulih Timur, AKP Alias Suganda SH MSi membenarkan kejadian itu. “Mayat korban sudah di evakuasi dan dibawa ke RSUD Prabumulih, hasil visum tidak ada bekas luka penganiayaan. Korban diduga meninggal sakit, seperti keterangan anak korban punya riwayat sakit asam urat,” bebernya.

Sambungnya, personel Reg Ident Satreskrim Polres Prabumulih dan Polsek Prabumulih Timur telah mendatangi TKP. “Guna meminta keterangan sejumlah saksi, mengevakuasi mayat korban. Dan, memasang police line,” pungkasnya. (rin)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  • Bagikan