Wako Prabumulih; Kasus Keracunan Massal SMPN 12 Prabumulih, Harus Jadi Pelajaran

  • Bagikan

Ridho Yahya. Foto : Prokompim-Pemkot Prabumulih/FS.CO

//Kumpulkan Orang Banyak, Wajib Sediakan Makanan Higienis dan Layak Konsumsi

PRABUMULIH, FS.CO – Menyoroti kejadian keracunan massal di SMPN 12 Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM angkat bicara ketika dikonfirmasi awak media, akhir pekan ini.

Menurut Ridho, begitu sapaan akrabnya, kejadian itu harus jadi pelajaran berharga bagi SMPN 12 Prabumulih dan lainnya.

“Kalau namanya mengumpulkan orang banyak, wajib ekstra hati-hati mengenai makanan. Karena, salah-salah bisa menimbulkan keracunan makanan seperti terjadi di SMPN 12 Prabumulih,” ujar suami Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu ini.

Pertama, kata dia, memang harus diperhatikan soal makanan wajib higienis dan juga layak makan. Kedua, harusnya sebelum diberikan kepada siswa para guru harus mengecek dahulu higienis atau tidak serta layak atau tidak konsumsi.

“Kalau hal itu dilakukan jelas, kejadian keracunan makanan seperti kasus SMPN 12 Prabumulih bisa terhindarkan,” tukas ayah tiga anak ini.

Kata Politisi Golkar ini, menangani kasus keracunan massal SMPN 12 Prabumulih telah meminta Kepala SMPN 12 Prabumulih mengurusinya. Termasuk juga, Dinkes Prabumulih telah turun langsung pada malam kejadian bersama pihak kepolisian sebagai respon cepat.

“Sebagian siswa, sudah dipulangkan dan sebagian lagi memang masih ada dirawat di RS. Kita minta menjadi perhatian serius SMPN 12 Prabumulih dan juga Dinkes Prabumulih,” bebernya.

Senada juga dikatakan Kadinkes Prabumulih, dr Hj Hesti Widyaningsih MKes, masalah makanan bagi orang banyak harus menjadi perhatian serius. Dan, memang harus dipastikan makanannya higienis dan benar-benar layak konsumsi.

“Kalau demikian, seperti terjadi di SMPN 12 Prabumulih bisa menimbulkan keracunan makanan. Mending, hanya menyebabkan sakit perut, mual muntah, hingga pusing saja,” tukas Hesti.

Bagaimana, kata dia, jika sampai menelan korban jiwa. Hal itu jelas merugikan, baik itu pihak sekolah dan juga siswanya. “Hal ini, memang harus dijadikan pelajaran berharga soal penyediaan makanan layak konsumsi bagi orang banyak,” tutupnya. (rin)

  • Bagikan