HOT SPOT : Lokasi terdeksi hot spot di Kota Nanas ini terjadi di Kelurahan Sukaraja dan Desa Karangan, Sabtu. Foto : Ist/FS.CO
PRABUMULIH, FS.CO – Akibat warga membuka lahan di wilayah Kelurahan Sukaraja, dan Desa Karangan terdeteksi dua titik hot spot di Prabumulih.
Hal itu dibenarkan Kalaksa BPBD Prabumulih, Sriyono SH ketika dikonfirmasi awak media, belum lama ini.
“Iya betul, ada dua titik hot spot terjadi di Prabumulih. Karena, warga membuka lahan cara dibakar,” ujar Yono, sapaan akrabnya.
Akunya, hal itu terdeteksi dari patroli udara BPBD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Dan, pemadam titik hot spot tersebut telah dilakukan pada Sabtu lalu.
“Padahal, sudah kita tekankan agar tidak membakar lahan dan hutan. Karena, bisa memicu hot spot ataupun karhutla. Hal itu melanggar hukum, dan bisa dipidana,” terangnya.
Ia berharap, tidak ada lagi hot spot terjadi di wilayah Prabumulih ini. Dan, kembali menekankan agar warga di Bumi Seinggok Sepemuyian ini tidak membuka lahan lewat pembakaran.
“Ini sudah memasuki musim kemarau, jika terjadi hot spot bisa memicu polusi asap dan lainnya. Itu, membahayakan sebaiknya pembukaan lahan cara dibakar dihindari,” terangnya.
Kejadian ini, kata dia, BPBD Prabumulih akan berkordinasi bersama Kelurahan Sukaraja dan juga Desa Karangan guna menekan dan mengantisipasi kejadi serupa.
“Kita pihak kelurahan dan desa, selalu menekankan dan mengingat warganya akan tidak membuka lahan cara dibakar sehingga tidak memicu karhutla atau hot spot,” pungkasnya. (rin)