Temukan Cadangan Gas dan Kondensat di Sumur Benuang B1 Field Adera

  • Bagikan

TINJAU : GM Zona 4, Agus Amperianto meninjau lokasi sumur Benuang di Field Adera ada cadangan gas dan kondensat, belum lama ini. Foto : Ist/FS.CO

PENDOPO, FS.CO – Menambah produksi minyak dan gas (Migas), guna menunjang kebutuhan produksi migas nasional. PT Pertamina Hulu Rokan Zona (PHRZ) 4 terus melakukan eksploitasi dan produksi sumber migas di wilayahnya.

Seperti dilakukan PHRZ 4 melalui Field Adera melakukan pemboran sumur migas di Sumur Benuang B1. Hasilnya, ditemukan cadangan gas dan kondensat terletak di struktur Benuang, Desa Benuang, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Kesuksesan pengeboran ini dinilai sangat luar biasa, mengingat berhasil ditemukan gas sebesar 15,72 MMSCFD dari target awal  2 MMSCFD, atau 786% dari target. Selain mendapatkan gas, sumur BNG-B1 juga menghasilkan produksi initial kondensat sebesar 329 BCPD dari target awal 150 BCPD, atau tercapai 220% dari target. Secara equivalen, berhasil ditemukan cadangan hidrokarbon sebesar 3.111 BOEPD dari target awal 496 BOEPD, atau 627% dari target.

General Manager (GM) Zona 4, Agus Amperianto, menyampaikan, pengeboran sumur BNG-B1 juga diperkirakan menambah cadangan gas inplace Blok B Benuang sebesar 103,64 BSCF (miliar standar kaki kubik) dan cadangan minyak inplace sebesar 8,91 MMBo (juta barel) sehingga membuka peluang pengembangan struktur Benuang.

“Keberhasilan target pengeboran juga tidak terlepas dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dari sisi operasi produksi, eksplorasi dan pengembangan mengedepankan aspek safety,” tutur Agus.

Lebih lanjut, Agus Amperianto mengatakan, proses pengeboran sumur BNG-B1 selesai pada 14 Agustus 2022 dengan durasi pengerjaan 47 hari kalender, lebih cepat dari target awal selama 61 hari.

“Sehingga diperoleh efesiensi secara waktu dan biaya. Dengan total gross revenue dari penjualan gas sebesar 155.810 USD per hari, dan investasi pengeboran sebesar 6.067.738 USD, maka pengembalian investasi dapat dicapai dalam 40 hari,” terang Agus.

Melalui penerapan Spirit of SUMATERA (SUstainable, MAssive, To grow, Efficient, Resilient, Aggressive) diharapkan keberhasilan pengeboran ini akan berkelanjutan sehingga pasokan energi di Indonesia dapat terpenuhi di tengah laju penurunan produksi lapangan migas sudah mature.

Keberhasilan pengeboran ini juga berkat peran SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Perwira Adera Field, kontraktor dan mitra kerja perusahaan, serta pemerintah telah mendukung aktivitas eksploitasi dan produksi PHRZ 4 Adera Field. (rin/ril)

  • Bagikan