Susahnya Beli BBM Bersubsidi, Harga Naik Antrian Panjang Menunggu Berjam-Jam

  • Bagikan

ANTRIAN : Warga antri membeli BBM Subsidi di SPBU Simpang Prabu Jaya, Minggu. Foto : Rian/FS.CO

PRABUMULIH , FS.CO –  Antrian pembelian BBM bersubsidi, baik itu Pertalite ataupun Solar. Kini menjadi pemandangan biasa hampir di setiap SPBU termasuk di Kota Nanas ini.

Pantauan awak media, Minggu, 2 Oktober 2022, guna mengisi BBM bersubsidi kendaraanya, pemilik kendaraan rela antri hingga berjam-jam. Karena, antrian relatif panjang.

Padahal, harga BBM bersubsidi sudah naik sejak 3 September lalu, dan sejauh ini kebijakan itu dinilai kurang tepat dan dikeluhkan masyarakat. Termasuk di Prabumulih.

Entah apa penyebab? Harga BBM bersubsidi sudah naik, tetapi antrian pembeliannya panjang dan berjam-jam.

Pengurus SPBU Simpang Prabu Jaya, Ilham Hilalia menjelaskan, pasokan BBM bersubsidi di SPBU setiap hari relatif aman dan tidak ada pengurangan.

“Masih 8 KL Pertalite, 16 KL Solar, dan 8 KL persatu minggu Pertamax,” ujar Ilham kepada awak media, akhir pekan ini.

Sebutnya, antrian disebabkan pembelian Solar. Dan, banyak SPBU di Prabumulih kehabisan stok sehingga pembelian BBM bersubsidi terpusat di SPBU-nya.

“Pembelian BBM bersubsidi baik Pertalite dan Solar dilakukan pencatatan petugas, hal itu dilakukan guna mengantisipasi pembelian berulang,” kata dia.

Sambungnya, pembelian BBM bersubsidi memang dilakukan pembatasan pembelian. Sepeda motor hanya dibatasi membeli Pertalite, sebanyak 10 liter perhari.

“Mobil hanya 60 liter perhari, beli Pertalite. Sedangkan, Solar bergantung jenis mobilnya maksimal 200 liter perhari,” bebernya.

Ia tidak memungkiri, kalau SPBU-nya selalu ramai pembelian BBM bersubsidi. Dan, antrian relatif agak panjang. “Hal itu masih terbilang normal saja, dan antrian hampir setiap pagi terjadi,” pungkasnya. (rin)

  • Bagikan