Adi Susanto. Foto : Ist/FAJARSUMSEL.COM
PRABUMULIH, FAJARSUMSEL.COM – Kebakaran kembali terjadi di wilayah PHRZ 4, kalau sebelumnya pipa minyak terbakar hingga menghanguskan kebun dan ternak warga. Bahkan, 2 unit sepeda motor dan penjaga kebun mengalami luka bakar di jalur pipa PAL 6 Kelurahan Gunung Kemala, Kecamatan Prabumulih Barat.
Terbaru, Oil Catcher di SP 3 Gunung Kemala terbakar hebat hingga menimbulkan asap tebal membumbung ke udara.
Pihak PHRZ 4 dalam releasenya membantah adanya kebakaran di lokasi itu, berdalih adanya kegiatan pengelasan di luar lokasi terjadi percikan api. Dan, kejadian itu telah teratasi dalam waktu tidak terlalu lama.
Soal kebakaran pipa dan oil catcher di wilayah PHRZ 4, mendapatkan sorotan dari LSM APM. Menjelaskan, kalau ada asap pastinya ada api.
“Di sini, khususnya kebocoran pipa minyak mengakibatkan kebakaran menduga adanya faktor kelalaian dilakukan pihak perusahaan dalam hal ini PHRZ 4, khususnya dalam melakukan perawatan pipa. Biasanya, kebanyakan kebocoran pipa minyak disebabkan korosi,” ujar Ketua LSM APM, Adi Susanto SE.
Serupa juga terjadinya kebakaran di oil catcher, ia menduga adanya faktor kelalaian. Karena, pekerjaan dilakukan secara tidak aman hingga menimbulkan kebakaran hebat hingga asap hitam mengelup ke udara banyak sekali.
“Kebakaran – kebakaran di wilayah PHRZ 4 ini, harus menjadi perhatian serius perusahaan pelat merah tersebut. Sehingga, pada akhirnya menelan korban jiwa. Terutama, masyarakat dan pekerja. Termasuk, dampaknya terhadap lingkungan berupa pencemaran,” beber Mantan Anggota DPRD Prabumulih 2 periode ini.
Lanjutnya, mengkritik pekerjaan migas ini rentan fatality. Maka dari itu, ia menekankan, senantiasa mengutamakan faktor keselamatan. “Jika terjadi fatality, jelas akan menimbulkan kerugian. Termasuk, beberapa kejadian kebakaran di PHRZ 4 ini,” pungkasnya. (rin)