Soal Isu Pungli Siswa, Ini Jawab Kepala SMPN 5

  • Bagikan

KONFIRMASI : Sejumlah awak media mendatangi Kepala SMPN 5 Prabumulih, Nuraisyah Yany SPd soal isu pungli di sekolahnya terhadap siswa, Jumat. Foto : Ist/FS.CO

//Pembelian Tambahan Seragam Sekolah

PRABUMULIH, FS.CO – SMPN 5 Prabumulih, belakangan tengah diterpa isu tak sedap di sejumlah medsos, khususnya grup WA. Guna memastikan isu itu, sejumlah awak media mendatangi Kepala SMPN 5, Nuraisyah Yany SPd.

Isu pungli itu, bermula adanya kebijakan SMPN 5 agar siswa membeli tambahan seragam sekolah berupa baju kerja dan biaya kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di sekolah tersebut.

Terkait kebenaran hal itu, Kepala SMPN 5 Prabumulih, Nuraisyah Yany SPd membantah tegas hal itu. Diungkapkan Mam Yany, sapaan akrabnya soal pembelian penambahan seragam sekolah baker dan juga biaya kegiatan Pramuka.

“Pihak sekolah telah mengkordinasikannya bersama wali kelas. Lewat wali kelas disampaikan ke siswa, dalam pembelian penambahan seragam baker dan juga biaya kegiatan Pramuka tidak ada paksaan,” tegasnya, Jumat, 14 Oktober 2022.

Dia menegaskan, bagi siswa mau membeli harganya Rp 150 ribu. Dan, sejauh ini tidak ada sanksi kepada siswa tidak membeli seragam itu sama membayar kegiatan Pramuka tersebut.

“Seragam siswa Kelas VII dan VIII, Rabu dan Kamis memakai seragam batik. Soal seragam tambahan baker, adalah seragam dipakai Kamis,” beber istri Pedro Santoso AB SPd MSi ini.

Ibu dua anak ini merinci, memang ada biaya eksul Pramuka Guna menghadapi Jambore dan perlengkapan syarat administrasi Kwarcab. Sembari rutin kegiatan latihan Pramuka  anak-anak kita melengkapi seluruh persyaratan seperti SKU dan SKK tentu menggunakan biaya.

“Isu pungli sudah keburu menyebar, padahal kami telah siap uang saku bagi anak Pramuka dan bahkan cetak piagam dan lainnya kita perdayakan tata usaha sekolah,” bebernya.

Menanggapi isu itu, Yani menerima lapang dada dan berbesar hati dan itu jelas masuk dan saran bagi sekolahnya.

“Hal itu, makin memotivasi kami melaksanakan proses belajar sesuai prosuder atau kurikulum pendidikan. Apa akan kami programkan pasti kami antisipasi dampak buruknya, terima kasih rekan media telah mengklarifikasi secara langsung pada kita,” bebernya.

Salah satu wali siswa, Rose menjelaskan, anaknya telah membeli sseragambaker dan ikut dalam eskul Pramuka di SMPN 5 tidak ada masalah atas program sekolah itu.

“Sejauh ini anak saya ngomong tentang program atau giat sekolah selalu saya dukung, namun kalau memang ada kurang jelas informasinya saya sendiri menemui wali kelas anak saya. Alhamdulillah seragam baker sudah ada dan anak saya masih rutin latihan Pramuka,” tandasnya. (rin)

  • Bagikan