Modus Lubang Pipa, Pencemaran Lingkungan Ganggu Produksi Migas PHRZ 4

  • Bagikan

Agus Amperianto. Foto : Rian/FS.COM

//Tunjang Produksi Nasional

PRABUMULIH, FS.COM – Target produksi PHRZ 4 tahun ini, sebanyak 24 ribu BOPD minyak mentah sudah tercapai 98 persen dan 470 MMSCFD gas telah dicapai.

Hal itu diungkapkan GM PHRZ 4, Agus Amperianto dibincangi awak media, belum lama ini. “Tahun depan atau 2023, target produksi kita naik menjadi 27 BOPD minyak mentah dan gas di atas 500 MMSCFD. Semoga bisa tercapai,” kata Agus, sapaan akrab kepada awa media, belum lama ini.

Guna menunjang, bebernya produksi migas nasional bersumber dari sumur migas dikelola PHRZ 4. “Sejauh ini, pencurian pipa dan minyak mentah. Dibanding beberapa tahun lalu, memang relatif menurun kejadiannya,” jelas orang nomor satu di PHRZ 4 ini.

Terangnya, sekarang modus digunakan guna menganggu proses produksi migas. Tidak lain, modusnya yaitu melakukan tapping pada pipa PHRZ 4. Sehingga, terjadi pencemaran lingkungan akibat kebocoran. “Lalu, meminta ganti rugi kepada perusahaan akibat lahan di dekat pipa tercemar. Meski demikian, dalam proses ganti rugi akibat pencemaran tim kita sangat teliti dan melakukan kajian. Apakah itu murni kebocoran akibat pipa kita karat atau modus,” bebernya.

Dan, ia mengimbau, kepada masyarakat di sekitar PHRZ 4 guna mendukung proses produksi migas dalam rangka memenuhi kebutuhan migas nasional. “Karena, jika proses produksi migas terganggu. Jelas akan berdampak kepada masyarakat, apalagi ada bagi hasil migas bagi daerah. Dalam rangka mendukung program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” bebernya.

Sekali lagi, kata Agus, meminta masyarakat menjaga asset PHRZ 4. Sehingga, tidak menghambat proses produksi migas. “Apalagi, PHRZ 4 merupakan salah satu lapangan produksi migas terbesar di Indonesia, dan menunjang sekali produksi migas nasional,” tandasnya. (rin)

  • Bagikan