MUARA ENIM, FAJARSUMSEL.COM – Tak menyangka, ternyata tempat yang dahulunya bekas markas Jepang, masa penjajahan kini malah menjadi Desa Wisata Danau Shuji Lembak atau Mbak Dewi Shuji.
Tidak hanya itu, lokasi tersebut saat masa penjajahan menjadi tempat pembuangan sampah.
Tak banyak orang yang tahu atau berkunjung ke kawasan tersebut. Bisa dikatakan hanya segelintir orang mau ke Danau Shuji yang beralamat di Desa Lembak, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim, Propinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tersebut.
Waktu yang dibutuhkan untuk menuju Danau Shuji hanya 18,3 KM dari Prabumulih atau sekitar 30 menit, dan 82,1 KM dari Palembang atau sekitar 1 Jam 52 menit. Karena saat itu kondisinya belum terkelola secara baik.
Namun, sekarang ini Mbak Dewi Shuji sudah menjadi pemberi energi kehidupan bagi masyarakat sekitarnya di bawah binaan PT Pertamina Hulu Rokan Zona (PHRZ) 4 Field Prabumulih. Sebagai wujud ‘Energizing The Nation’, pemberi energi bagi bangsa Indonesia. Seperti dilakukan PT Pertamina (Persero) bersama anak perusahaannya.
Bob Permana atau dikenal Panglima Lembak, orang pertama punya gagasan menyulap bekas markas tentara Jepang tersebut di pertengahan 2020 tepatnya 29 Mei 2020. Berbekal modal Rp 30 jutaan, secara bertahap mengubah danau biasa hingga menjadi Mbak Dewi Shuji.
“Danau Shuji, awal tempat nongkrong saya bersama beberapa teman. Kita punya ide, mengubahnya agar lebih baik. Tadinya, danau ini belum terkelola secara baik dan terlihat layaknya hutan dan semak belukar. Jalan menuju ke sini, masih tanah secara perlahan kita bangun awalnya, menjadi tempat wisata biasa saja. Kita bersihkan, kita bangun pondok hingga jadi tempat lebih layak,” ujar Bob Lembak, sapaan akrabnya, Jumat, 21 Oktober 2023.
Kenapa diambil nama Danau Shuji, dan ada patung tentara Jepang berdiri di pintu masuknya? Tentunya, hal itu kata Bob, guna mengenang kalau Danau Shuji dahulunya pernah menjadi markas Jepang dan tempat pembuangan sampahnya. “Danau Shuji, sengaja kita namai karena memang sang menginspirasi dahulunya markas tentara Jepang,” cerita Bob, sapaannya.
Tetapi, sekarang Mbak Dewi Shuji menjadi wisata andalan sejak 3 tahun belakangan ini, sering dikunjungi masyarakat di Sumatera Selatan (Sumsel) bahkan luar Propinsi. Sebagai tempat healing, juga tempat mengais rezeki bagi masyarakat Lembak dan sekitarnya. Akses jalannya, sudah dicor beton memudahkan wisatawan mengunjunginya. Selain itu, berbagai fasilitasnya makin lengkap termasuk juga terakhir ada camping ground.
“Di awal 2021, kita dilirik PHRZ 4 Field Prabumulih. Kemudian, lewat program CSR-nya. Fasilitas Mbak Dewi Shuji ini, secara bertahap dilengkapi. Sehingga, menjadi wisata bagus seperti sekarang ini dan ramai wisatawan datang,” terang Bob.
Berkat kehadiran Mbak Dewi Shuji, hasil mitra binaan PHRZ 4 Field Prabumulih lewat program Corporate Sosial Responsiblity memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Antara lain, sebagai sumber lapangan pekerjaan menekan angka pengangguran. Lalu, menghidup perekonomian masyarakat banyak berjualan atau berdagang di sekitar desa wisata itu. Bahkan, sekarang ini Mbak Dewi Shuji masuk sebagai wisata terkenal di Indonesia.
“Kehadiran PHRZ 4 Field Prabumulih dalam kemajuan Mbak Dewi Shuji, sangat penting sekali lewat program CSR-nya. Seperti; bantuan infrastruktur jalan, pembangunan jembatan di tengah Mbak Dewi Shuji, juga memakai pipa bekas guna membangun pondok-pondok tempat wisata duduk. Tanpa kehadiran, CSR PHRZ 4 Field Prabumulih kemajuan Mbak Dewi Shuji tidak seperti sekarang ini. Kita sangat berterima kasih sekali kepada PHRZ 4 Field Prabumulih,” terangnya.
Lanjutnya, setidaknya ada sekitar 30 orang warga Desa Lembak dipekerjakan menggantungkan kehidupannya buat keluarga guna mengelola Mbak Dewi Shuji. Sehingga, bisa menekan angka pengangguran dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Desa Lembak.
“Mbak Dewi Shuji, juga menjadi tempat sejumlah pedagang mengais rezeki. Karena, ramainya pengunjung datang. Paling banyak yah di hari libur, bisa mencapai 200-300 orang. Omsetnya pertahun bisa mencapai Rp 500 juta,” tukas ayah satu anak ini.
Sekarang ini, kolaborasi PHRZ 4 Field Prabumulih dan Mbak Dewi Shuji memberikan warna warni bagi kehidupan masyarakat Desa Lembak. Karena, banyak orang datang ke Mbak Dewi Shuji guna menikmati keindahan dan pesonanya makin mempesona.
“Kita berterima kasih sekali, atas kontribusi PHRZ 4 Field Prabumulih. Mbak Dewi Shuji terus maju dan berkembang, selain itu juga menjadi pemberi kehidupan bagi masyarakat Lembak dan sekitarnya. Saya berjanji akan terus mengembangkan Mbak Dewi Shuji agar lebih maju,” ungkap pria bekerja sebagai pihak ketiga PHRZ 4 Field Prabumulih ini.
Berangkatkan 12 Pekerja Umroh Secara Gratis
Dikelola secara baik, Mbak Dewi Shuji tentunya memberikan keuntungan bagi para pekerjanya dan pengelolanya. Apalagi, dibawa binaan PHRZ 4 Field Prabumulih.
Tidak hanya dari membuat lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar Desa Lembak, juga peningkatan secara ekonomi bagi para pedagang mengais rezeki di lokasi Mbak Dewi Shuji.
“Alhamdullilah, Mbak Dewi Shuji berkat dukungan PHRZ 4 Field Prabumulih hingga mampu maju dan berkembang telah memberangkatkan 12 pekerja melaksanakan umroh gratis belum lama ini,” terang Bob.
Hal itu patut disyukuri, karena ke depan akan ada terus pemberangkatan umroh gratis bagi pekerja Mbak Dewi Shuji ini. “Umroh gratis ini, sebagai bentuk kepedulian dan juga perhatian kita bagi para pekerja. Karena, telah mengelola secara baik Mbak Dewi Shuji ini,” tandasnya.
Armansyah, marbot Masjid Shuji, tidak menyangka bisa berangkat umroh secara gratis. “Ada program Mbak Dewi Shuji bersama PHRZ 4 Field Prabumulih, membawa keberkahan bagi saya dan keluarga. Terima kasih Mbak Dewi Shuji dan PHRZ 4 Field Prabumulih, saya bisa melaksanakan ibadah umroh gratis,” jelasnya.
Kehadiran Mbak Dewi Shuji dan PHRZ 4 Field Prabumulih, kata dia sangat memberikan manfaat bagi warga Desa Lembak dan sekitarnya. “Tadinya, Mbak Dewi Shuji ini hanya sebuah danau kecil. Tidak terkelola secara baik, akhirnya digagas Bob Lembak dan PHRZ 4 Field Prabumulih hingga maju dan berkembang seperti sekarang. Memberikan penghidupan bagi warganya, juga peningkatan ekonomi,” ucapnya.
Selain itu, juga meraih sejumlah penghargaan hingga tingkat nasional. Antara lain; Juara 3 Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2021, Juara I Diajang Anugerah Wisata Sumsel 2021, Penghargaan Kategori Emas dalam ajang Corporate Social Responsibility (CSR) & Pengembangan Desa Berkelanjutan (PDB) Awards 2023, Lokal Hero PHRZ 4, Penyumbang Proper Hijau Bagi PHRZ 4 Field Prabumulih, dan lainnya.
Desa Lembak Makin Dikenal hingga Nasional, Kehadiran PHRZ 4 Field Prabumulih dan Mbak Dewi Shuji
Desa Lembak, masuk ring 1 kegiatan Pertamina. Khususnya, PHRZ 4 Field Prabumulih. Setidaknya, ada 22 sumur minyak dan gas (Migas). Kades Lembak, Jasmadi mengatakan, adanya Pertamina di desanya punya arti penting dalam kemajuan desanya.
Salah satunya, program Mbak Dewi Shuji merupakan mitra binaan PHRZ 4 Field Prabumulih membuat Desa Lembak hingga terkenal ke nasional.
“Terlebih dahulu terima kasih kepada Bob Permana. Telah menginisiasi memajukan Mbak Dewi Shuji. Kami dari Pemdes Lembak terus bekerja sama memajukan Mbak Dewi Shuji,” aku Jasmadi.
Kata dia, adanya Mbak Dewi Shuji bersama PHRZ 4 Field Prabumulih memberikan manfaat luar biasa bagi desanya. “Banyak manfaatnya bagi Desa Lembak umumnya dan bagi masyarakat khususnya. Misalnya manfaat bagi Desa Lembak yaitu, sekarang Desa Lembak dikenal baik di tingkat kabupaten dan propinsi. Bahkan, sudah di kenal di tingkat nasional,” sebutnya.
Ucapnya, adanya Mbak Dewi Shuji bersama PHRZ 4 Field Prabumulih sangat memberikan manfaat bagi masyarakat. Diantaranya, dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, menyerap tenaga kerja.
“Bagi masyarakat Lembak khususnya. Ikut mendorong kemajuan UMKM. Mbak Dewi Shuji, ikut memberdayakannya,” bebernya.
Ia juga berterima kasih kepada Pertamina khususnya PHRZ 4 Field Prabumulih telah membina, membantu, dan mensupport Mbak Dewi Shuji. Sehingga, berkembang dan maju seperti saat ini.
“Tanpa binaan dan bantuan dari Pertamina khususnya PHRZ 4 Field Prabumulih. Tentunya Mbak Dewi Shuji, tidak akan maju pesat seperti saat ini,” tuturnya.
Harapannya, program CSR PHRZ 4 Field Prabumulih terus berkelanjutan ikut membangun dan memajukan Desa Lembak. “Program terbaru CSR PHRZ 4 Field Prabumulih, ada pemanfaatan hidroponik dan sistem kelistrikan tenaga surya. Jelas ini, memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Lembak dan Mbak Dewi Shuji,” kata dia.
Plt Camat Lembak, Didi Haryanto SKom mengatakan, hadirnya Mbak Dewi Shuji merupakan binaan PHRZ 4 Field Prabumulih memberikan dampak positit luar biasa bagi masyarakat Desa Lembak dan Kecamatan Lembak.
“Bisa memberikan peluang kerja bagi masyarakat, dan mengurangi pengangguran. Selain itu, Mbak Shuji Lembak kini menjadi ikon Kecamatan Lembak hingga terkenal dimana-mana,” terang Didi.
Perekonomian warga Desa Lembak, kata Didi, juga tidak bisa dipungkiri sedikit mengalami perbaikan. “Karena, adanya lokasi para pedagang mengais rezeki di Mbak Dewi Shuji,” bebernya.
Ranti, salah satu pedagang makanan di Mbak Dewi Shuji mengakui, sudah hampir 3 tahun berjualan guna menunjang kebutuhan keluarga. “Tadinya, kita tidak berjualan. Adanya Mbak Dewi Shuji, memberikan peluang mengais rezeki. Apalagi, Mbak Dewi Shuji adalah binaan PHRZ 4 Field Prabumulih,” sebut Ranti.
Tukasnya, berterima atas adanya Mbak Dewi Shuji binaan PHRZ 4 Field Prabumulih, sebagai pemberi kehidupan baginya. “Alhamdulillah, kita sangat mengantungkan diri kepada Mbak Dewi Shuji binaan PHRZ 4 Field Prabumulih guna memenuhi kebutuhan hidup keluarga,” harapnya.
Transformasi Mbak Dewi Shuji Menjadi DEB
Sekarang ini, Mbak Dewi Shuji tidak hanya sekedar desa wisata saja difasilitasi PHRZ 4 Field Prabumulih lewat program CSR atau juga dikenal Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) bertransformasi menjadi Desa Energi Berdikari (DEB).
Program ini, bagian dari Pertamina Go Green dan Pertamina Go Digital, memanfaatkan kelompok masyarakat di Desa Lembak lewat pemanfaatan hidroponik serta sistem kelistrikan Mbak Dewi Shuji melakukan pemasangan panel surya berkapasitaa 8,722 watt peak (Wp) menghasilkan energi sebesar 11,232 watt hour (Wh) pertahun.
“Terbaru, memang Mbak Dewi Shuji. Sekarang ini, tidak hanya sebatas desa wisata tetapi mulai bertransformasi menjadi Desa Energi Berdikari dibawah binaan PHRZ 4 Field Prabumulih,” tandas Bob, pria beristrikan Polwan bertugas di Polda Sumsel.
Hal itu juga, bagian dari upaya Pertamina Go Collaborative. Pemanfaat energi surya ini, bisa mengurangi emisi gas karbon hingga 11.336 kgCO2eq/tahun dan memberikan penghematan biaya listrik hingga Rp 16 juta pertahun.
Program DEB ini, sejalan Pertamina Sustainable Development Goal (SDGs), poin 7 yaitu energi bersih dan terjangkau. Lalu, poin 8, penanganan perubahan iklim. Selain itu, program ini juga Pertamina mendukung target Pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission pada 2060.
Tuti Dwi Patmayanti, Head of Comrell & CID PHRZ 4 mengatakan, kalau Pertamina terus mewujudkan Pertamina Go Global, dalam rangka penyedian sumber energi bagi masyarakat Indonesia mulai dari hulu ke hilir. “Di lingkungan PHRZ 4 terus berupaya mencari sumber minyak, guna menjamin dan mendukung produksi minyak dan gas (Migas) memenuhi kebutuhan energi nasional,” jelas Tuti.
Lanjut wanita bertubuh besar, PHRZ 4 punya kewajiban melalui program CSR-nya berkomitmen memperhatikan dan mempedulikan masyarakat dan juga pemerintah di wilayah operasi dan produksinya.
“Program Mbak Dewi Shuji, hanya salah satu program binaan kita dalam pengembangan daerah. Juga, sebagai TJSL. Kini, Mbak Shuji ini tidak sekedar desa wisata saja. Tetapi, sudah mulai bertransformasi sebagai Desa Energi Berdikari (DEB),” beber ibu tiga anak ini.
Ucap Tuti, di setiap keberadaannya PHRZ 4, salah satunya melalui Field Prabumulih juga memberikan manfaat bagi masyarakat di wilayahnya. “Kita berupaya mendorong kemajuan daerah, juga berupaya meningkat kesejahteraan masyarakatnya,” sebut Tuti.
Tukasnya, Pertamina dalam setiap proses produksinya hingga menghasilkan sejumlah produknya selalu berupaya menjadikan Pertamina Go Productive dan Efficient. “Itu menjadi salah satu slogan dalam proses produksi, dalam penyedian energi bagi negara ini,” tandasnya.
Senior Manager (SM) Field Prabumulih, Jemy Oktavianto mengatakan, kalau program Mbak Dewi Shuji adalah salah satu program mitra binaan di PHRZ 4. “Ini bentuk kontribusi PHRZ 4 Field Prabumulih dalam pengembangan lingkungan di wilayah operasi dan produksi,” ucapnya.
Tambahnya, apalagi Desa Lembak tempat di mana Mbak Dewi Shuji berada merupakan ring 1 wilayah operasi dan produksi PHRZ 4 Field Prabumulih.
“Ini sebuah inovasi program luar biasa kita lakukan, memberikan manfaat dimana PHRZ 4 Field Prabumulih berada. Kita yakin dan optimis, Mbak Dewi Shuji masih bisa terus kita kembangkan lagi ke depannya. Sehingga, memberikan manfaat masyarakat sekitar dan juga dampak positif. Lewat program-program TJSL dilakukan PHRZ 4 Field Prabumulih,” tambahnya. (rin)