RELEASE : Kasi Intel, M Ridho Saputra SH bersama Kasi Pidsus, Safei SH MH melakukan release penyitaan uang dari 2 terpidana dan 4 saksi perkara korupsi dana hibah Bawaslu Prabumulih 2017-2018 kepada awak media, Selasa. Foto : Rian/FS.COM
PRABUMULIH, FS.COM – Kejari Prabumulih melakukan release kepada awak media, sehubungan telah inkracht terpidana Karlisun SP MM, sebelumnya menjadi terdakwa dana hibah Bawaslu 2017-2018 bersama tersangka Alm Ir H Iriadi.
Selain itu, Kejari Prabumulih melakukan eksekusi uang titipan Alm Ir H Iriadi, sebelumnya meninggal dunia karena sakit.
Release tersebut dilakukan Kajari Prabumulih, Roy Riady SH MH melalui Kasi Intel, M Ridho Saputra SH bersama Kasi Pidsus, Safei SH MH.
“Hari ini, kita melakukan release soal inkrachtnya putusan terpidana Karlisun SP MM. Juga, eksekusi uang titipan tersangka Alm Ir H Iriadi,” ujar Kasi Intel, M Ridho Saputra SH.
Selanjutnya, kata Ridho, terkait press release ini akan diterangkan secara gamblang dilakukan Kasi Pidsus, Safei SH MH. “Kita juga telah melakukan penyitaan uang senilai Rp 733 juta dari 2 tersangka, yaitu; Karlisun SP MM dan Alm Ir H Iriadi juga bersama 4 saksi antara lain; AT, DIK, SMK, dan ID,” jelasnya.
Hal itu dijelaskan Kasi Pidsus, Safei SH MH, kalau uang Rp 733 juta itu hasil pengembalian kerugian negara ditimbulkan akibat kasus korupsi dana hibah Bawaslu Prabumulih 2017-2018 menimbulkan kerugian negara Rp 1,9 miliar. “Uang ini, hasil penyitaan Tim Penyidik Kejari mengusut kasus korupsi dana hibah Bawaslu 2017-2018 akan segera disetorkan ke kas negara,” ujar Mantan Kasi Datun Kejari Tebo, Kejati Jambi ini.
Disinggung adanya kelanjutan dari perkembangan kasus korupsi dana hibah Bawaslu Prabumulih tersebut, aku Safei tidak menutup kemungkinan itu bisa terjadi. “Kita liat perkembangannya nanti, jika ada bukti baru bisa kita lanjutkan lagi,” tutupnya. (rin)