Jaga Ketahanan Pangan, Tanam Jagung Pakan Ternak

  • Bagikan


PANEN JAGUNG : GM Zona 4, Agus Amperianto bersama Asisten III Pemkab, Maryana panen jagung perdana di Desa Air Enau, Kecamatan Rambang Niru, Kamis. Foto : Rian/FS.CO

Manfaatkan Masa Replanting Sawit

MUARA ENIM – Memanfaatkan masa replanting sawit, guna menjaga ketahanan pangan masyarakat khususnya di Desa Air Enau, Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim.

PT Pertamina Hulu Rokan Zona (PHRZ) 4 melalui Limau Field, melakukan penanaman tanaman tumpang sari di Desa Air Enau selaku Desa Binaan PHRZ 4 Limau Field menanam jagung sebagai pakan ternak.

Tahap pertama, sebanyak 15 lahan telah ditanami pakan jagung ternak dan sudah panen dikelola satu kelompok tani beranggotakan 25 Kepala Keluarga (KK). Panen perdana sendiri, Kamis (28/7/2022).

General Manager (GM) Asset 2, Agus Amperianto mengatakan, kalau program penanaman jagung ini dalam rangka menjaga ketahanan masyarakat mendukung program pemerintah.

“Kenapa dipilih jagung, karena disesuaikan potensi desa dan keinginan masyarakat. Selain ini, warga Desa Air Enau ini merupakan mayoritas petani sawit. Selain itu, kebutuhan jagung pakan ternak tinggi. Selain dipakai sendiri, bisa juga dijual guna meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Air Enau hingga mewujudkan masyarakat sejahtera,” ujar Agus, sapaan akrabnya.

Apalagi, kata dia perusahaan memanfaatkan masa replanting sawit hampir 4 tahun lamanya. Agar masyarakat, tetap punya pendapatan makanya ditanam jagung pakan ternak. “Di tanama di lahan 15 Ha, dalam waktu singkat sekitar 3 bulan sudah bisa menghasilkan. Program PHRZ 4 ini, jelas memberikan manfaat kepada warga Desa Air Enau dalam menunjang perekonomiannya,” tukasnya.

Program ini juga searah, tujuan SDGs perusahaan dalam rangka program pemberdayaan masyarakat guna menunjang perekonomian masyarakat. “Program ini, juga sifatnya berkelanjutan. Perusahaan, tidak hanya bekerja sama warga Desa Air Enau tetapi juga Pemerintah Kabupaten (Pemkab),” tukasnya.

SM Field Limau, Zulfikar Akbar menambahkan, hal ini merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat di lingkungan PHRZ 4, perusahaan mencari mitra bersama masyarakat punya kompetensi di ring 1 dan ring 2.

“Program ini dijalankan sejak Januari dilakukan survei dan peninjauan, hingga akhirnya dipilih jagung ternak guna dibudidayakan sebagai tanaman tumpang sari,” ujar Zulfikar.

Lanjutnya, tahap pertama ini warga Desa Air Enau sudah menikmati hasil, lewat panen perdana telah dilakukan terhadap tanaman jagung ternak tersebut.

“Pada masa tanam kedua ini, jagung ternak ini akan ditanam pada lahan 30 Ha di Desa Air Enau,” rincinya.

Hal itu kata Zulfikar, dilandasi dukungan masyarakat Desa Air Enau juga Pemerintah Desa (Pemdes), Pemerintah Kecamatan (Pemcam), dan stakeholder lainnya.

“Pemanfaatan lahan di lahan sawit tengah masa replanting, ditanami jagung pakan ternak sebagai tanaman tumpang sari cukup efektif,” tukasnya.

Bebernya, PHRZ 4 Limau Field memberikan beragam bantuan, berupa; bibit, pupuk, pelatihan, dan lainnya. Termasuk alat pertanian, yaitu; mesin perontok, mesin pemisah, dan alat caca.

“No waste, seluruh bisa diolah dari jagung pakan ternak ini. Juga, sisanya bisa dibuat kompos,” sebutnya.

Sambungnya, program ketahanan pangan ini juga mewujudkan program Pemerintah Provinsi (Pemprov)  “Sumsel Mandiri Pangan” dicanangkan Gubernur Sumsel H Herman Deru SH MM.

“PHRZ 4 tidak sekedar tugas negara, wajib mensejahterakan masyarakat  di wilayahnya. Ini bukti nyata, Pertamina hadir dalam program pemberdayaan masyarakat,” tukasnya.

Asisten III Pemkab, Maryana mengatakan, mengapresiasi program PHRZ 4  Limau Field ini karena ikut mendukung program ketahanan pangan dicanangkan Pemkab dan juga Pemprov. Apalagi, kata dia, pakan ternak khususnya jagung sangat dibutuhkan masyarakat.

“Kegiatan dilakukan PHRZ 4 dan Limau Field ini, jelas ke depan Desa Air Enau tidak perlu lagi membeli pakan ternak. Karena, sudah bisa memproduksi sendiri. Sehingga, ternaknya sehat dan besar serta tidak lagi bergantung pakan ternak membeli,” terangnya.

Pemkab, kata dia, berharap program ini berkelanjutan dan siap bekerjasama melalui Dinas Pertaniannya. “Program seperti ini, tidak hanya dilakukan di Desa Air Enau saja. Tetapi, desa lain di Kabupaten Muara Enim. Agar masyarakat bisa meningkatkan pendapatan ekonomi dan lebih sejahtera,” jelasnya.

Perwakilan SKK Migas, Lika menjelaskan, sebelum dilaksanakan PHRZ 4 terlebih dahulu mengusulkan kepada pihaknya. “Setelah kita lakukan evaluasi, dan dirasa tepat program baru kita setujui,” tandasnya.

Kata Lika, kegiatan ini merupakan tanggung jawab perusahaan migas dalam ini PHRZ 4. Melihat keberhasilan program ini, artinya program pemberdayaan masyarakat telah tepat dan memang bermanfaat. “Hal itulah memang menjadi konsentrasi dari SKK Migas, mengawasi pelaksanaan kegiatan migas juga termasuk program CSR-nya,” pungkasnya. (rin)

  • Bagikan