NARSUM : Kajari Prabumulih, Roy Riady SH MH menjadi NARSUM pada kegiatan IPEMI bertajuk penting perlindungan hukum terhadap anak dan remaja di Pendopoan Rumdin Wako, Rabu. Foto : Rian/FS.CO
PRABUMULIH, FS.CO – Diundang sebagai narsum kegiatan IPEMI Prabumulih di Pendopoan Rumdin Wako, Kajari Roy Riady SH MH memberikan pendidikan atau edukasi hukum kepada para ibu-ibu atau emak-emak tergabung dalam GOW, Rabu, 2 Nopember 2022.
Pada kesempatan itu, Roy Riady SH MH menjelaskan, tidak hanya mengulas sedikit perlindungan hukum bagi anak-anak dan remaja korban pelecehan dan kekerasan seksual.
Tetapi, Mag Oy, begitu sapaan akrabnya, kalau setiap bulannya Kejari Prabumulih menangani 20-25 kasus hukum. Kata dia, 70 persennya adalah masalah narkoba.
“Guna mencegah dan mengantisipasi, memang dibutuhkan perananan seorang ibu agar anak-anaknya tidak terjerumus narkoba,” jelas suami Nofita Dwi Wahyuni SH MH ini.
Kata dia, lewat kegiatan ini setidaknya bisa menambah pengetahuan hukum para kaum ibu. Tidak hanya, masalah kekerasan terhadap anak dan remaja saja. Tetapi, hal lainnya. “Kejari Prabumulih, selalu berupaya memberikan kehadiran hukum bagi masyarakat lewat kegiatan penyuluhan hukum ini. Soal penyuluhan hukum soal pelecehan dan kekerasan seksual, nantinya ada jaksa membidanginya akan menyampaikannya secara rinci,” terangnya.
Harapannya, lewat penyuluhan hukum diberikan ini setidak bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat Prabumulih. Khususnya, kaum ibu dalam melindungi anaknya dari pengaruh narkoba dan juga masalah pergaulan seks bebas.
“Sehingga, terhindar kasus narkoba dan juga masalah pelecehan seksual dan kekerasan seksual pada anak dan remaja,” pesannya.
Ketua IPEMI Prabumulih, Siska Amelia Nasril SE mengatakan, kegiatan ini merupakan tupoksi bidang hukum sengaja digelar bertujuan memberikan pengetahuan dan wawasan kepada para pelajar dan juga kaum ibu.
“Kita mengundang sejumlah narsum. Mulai dari psikolog, dokter, jaksa, dan lainnya. Guna memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan,” beber Kak Ika, sapaan akrabnya.
Masih kata dia, kegiatan ini juga diharapkan agar para pelajar dan para kaum ibu melindungi anaknya dan remaja terhindar dari pelecehan dan kekerasan seksual.
“Makanya, para siswa atau pelajar ditekankan harus pintar memilih pergaulan. Dan, jangan sampai terjerumus pergaulan bebas. Dan, para ibu harus meningkatkan pengawasannya kepada anaknya sebagai langkah pencegahan dan antisipasi,” pungkasnya. (rin)