IPH -3,86, Penanganan Inflasi Daerah Prabumulih Terkendali, Terendah di 13 Kabupaten/Kota di Sumsel

  • Bagikan

Elman. Foto : Rian/FAJARSUMSEL.COM

PRABUMULIH, FAJARSUMSEL.COM – Berbagai upaya Pemkot Prabumulih bersama OPD terkait dalam pengendalian inflasi daerah di Kota Nanas ini lewat berbagai program, membuahkan hasil signifikan.

Salah satunya program pangan murah dan pasar murah, mengalakkan menanam cabai dan bawang merah serta jagung, menghidupkan KWT, mengunjungi penderita stunting, menekan kemiskinan ekstrim, dan lainnya.

Membuat IPH pengendalian inflasi daerah Prabumulih, semula -1,11 turun hingga -3,86. Ternyata, dari data dihimpun awak media sumber BPS Prabumulih. Nilai tersebut, terendah di Sumsel dibandingkan 13 kabupaten/kota menghitung IPH. Urutan tertinggi IPH, yaitu; OKUT, Mura, dan Banyuasin.

“Kita bersyukur, sejauh ini inflasi daerah di Prabumulih berhasil kita kendalikan. Informasi dari BPS Prabumulih, IPH 3,86 terendah di Sumsel,” ungkap Elman.

Tukas ayah tiga anak ini, pengendalian inflasi di Prabumulih akan terus berlanjut langsung dan mengalakkan pasar murah dan pangan murah. Lalu, gerakan tanaman cabe dan bawah merah serta jagung dan lainnya.

“Rendahnya IPH ini, jelas akan membantu Pemkot Prabumulih dalam penanganan stunting dan juga menekan kemiskinan ekstrim,” bebernya.

Tukas Mantan Direktur PDAM Tirta Prabu Jaya, terima kasih dukungan semua pihak. Termasuk perbankan, perusahaan, dan juga stakeholder lainnya dalam menekan dan mengendalikan inflasi daerah.

“Pemkot Prabumulih, tidak bisa bekerja sendiri guna mengendalikan inflasi daerah. Agar tidak memberatkan masyarakat,harga stabil guna mendapatkan sembako,” pungkasnya. (rin)

  • Bagikan