Sriwidiastuti. Foto : Ist/FAJARSUMSEL.COM
PRABUMULIH, FAJARSUMSEK.COM – Soal program layanan Rekam Medis Elektronik (RME) digunakan RSUD Prabumulih mengalami gangguan belakang ini, sehingga menjadi keluhan masyarakat.
Direktur RSUD Prabumulih, drg Widiastuti tidak menampik hal itu. Tuti, sapaan akrabnya menjelaskan, permasalahannya bukan di RME-nya. Tetapi, servernya diserang virus sejak 1 minggu lalu, pada 20 September 2024.
“Benar, server kita kena Ransomware. Bukan kita saja, virus ini seperti menyerang di Kementerian pada 20 Juni 2024 kemarin,” akunya.
Jelasnya, serangan virus ini memang terjadi di beberapa Lembaga Nasional Pemerintah, RS, Kementerian, dan lainnya.
“Hacker virus tersebut masuk ke hardware yaitu server sehingga membuat seluruh sistem dalam server akan down atau bermasalah,” terangnya.
Langkah perbaikan, telah melakukan sharing pengalaman bersama RS pernah mengalami serangan virus sama.
“Doakan agar dimudahkan dilancarkan segala urusan di RS utamanya adalah pelayanan masyarakat sedang sakit tengah mendapat cobaan dari Allah SWT. Tugas kita adalah menjalankan amanah mengelola agar pasien selamat meringankan kesakitan mengurangi kecacatan dan izin Allah. Insya Allah. Terima kasih supportnya utk RSUD kebanggaan kita bersama ya warga Prabumulih,” sebutnya.
Kasubbag Humas IT, Deni menjelaskan, beberapa hari ini RSUD Prabumulih telah mengalami gangguan akses pelayanan disebabkan serangan virus Ransomware.
“Kita meminta maaf kepada seluruh Masyarakat Prabumulih dan sekitarnya terkhusus seluruh pasien/ pengguna layanan RSUD Prabumulih dan mohon do’a dan dukungannya agar pelayanan dapat segera kembali normal,” pintanya.
Bebernya, Jumat, 20 september 2024, sekitar pukul 06.51 WIB telah terdeteksi serangan virus Ransomware pada server RSUD Prabumulih, menyebabkan terjadinya gangguan pelayanan pada aplikasi SIM RS, dimana server tidak bisa di akses bagian pelayanan diakibatkan enkripsi simultan. Sekitar 14.42 WIB semua data enkripsi penuh sehingga pelayanan terhadap administrasi SIM RS dan RME mati total dan tidak dapat berfungsi.
“Adapun penanganan langsung dilakukan Tim IT RSUD Prabumulih yaitu: Memback up data base SIM RS sebelum data terkunci seluruhnya, berkoordinasi dengan manajemen, bagian pelayanan dan rekam medis untuk melaksanakan prosedur manual, mengalihkan aplikasi SIM RS dan RME ke server back up yang memerlukan waktu cukup panjang sinkronisasi database, sehingga dalam waktu 1×24 SIM RS sudah bisa di akses oleh bagian pelayanan, walaupun masih belum stabil,” rincinya.
Masih kata dia, Tim IT RSUD Prabumulih terus berusaha menstabilkan pelayanan berbasis SIM RS dan RME melalui beberapa cara seperti penggunaan cloud dan server back up.
“Adapun Langkah cepat ini diambil tentu saja masih ada kekurangan dan hambatan terus diusahakan perbaikannya. Kemudian dilakukan tindak lanjut dari manajemen RSUD Prabumulih yaitu sebagai berikut: Menghubungi beberapa pihak koordinasi terkait pelayanan seperti BPJS Kesehatan tentang serangan Ransomware menyebabkan pelayanan terhadap pasien BPJS terganggu. Berkoordinasi Disinforkom dan Dinkes Prabumulih terkait serangan Ransomware di RSUD Prabumulih. Berkoordinasi dengan professional IT perbaikan server utama,” ucapnya.
Lanjutnya, berdasarkan penjelasan dari tim IT RSUD Prabumulih, diketahui bahwa serangan Ransomware ini telah melumpuhkan server utama sehingga aplikasi berada pada server utama tidak bisa dijalankan. Usaha penanganan cepat telah dilakukan sehingga saat ini aplikasi ada tetap bisa dijalankan dengan menggunakan alternatif server back up dan cloud.
“Secara umum pelayanan RSUD Prabumulih sekarang sudah berangsur normal,” pungkasnya. (rin/ril)