Kisah Panglima Lembak, Mantan Napi Ubah Danau Terbengkalai Bekas Tempat Sampah Penjajah Jepang, Kini Menjadi Danau Shuji Kian Mempesona

  • Bagikan
DANAU : Bekas tempat sampah zaman penjajahan Jepang, Danau Shuji kini jadi wisata potensial di Sumsel. Foto : Rian/FAJARSUMSEL.COM

Shuji, Danau Bekas Pembuangan Sampah Zaman Jepang, Pesonanya Makin Mengeliat

Danau Shuji, sebuah danau terletak di Desa Lembak, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim, Propinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kini menjadi potensi wisata di Sumsel selalu ramai dikunjungi masyarakat. Bob Permana atau disapa akrab Panglima Lembak, punya kontribusi besar dalam mengubah bekas tempat sampah zaman penjajahan Jepang. Bagaimana kisah perjuangannya mengubahnya, menjadi danau wisata seperti sekarang ini?

ANDRIAN PURJA, FAJARSUMSEL.COM – Prabumulih

NAMA Danau Shuji, diambil guna mengenang sejarah kalau lokasi tersebut adalah tempat pembuangan sampah di masa penjajahan Jepang sekitar 1940 silam. Panglima Lembak, sapaan akrab Bob Permana, pengagas Danau Shuji, kini menjadi potensi wisata dan penghidupan warga Desa Lembak, dan sekitarnya.

Cerita Bob, dahulunya danau berukuran 60 x 400 meter persegi itu hanya sebuah danau terbengkalai tak jauh dari perkebunan warga. Ulasnya, sebelum ditata dan dikelola secara baik seperti sekarang.

Sangat jarang warga mengunjunginya, bisa dikatakan hanya segelintir orang mau ke Danau Shuji sekitar 18,3 KM dari Prabumulih atau sekitar 30 menit, dan 82,1 KM dari Palembang atau sekitar 1 Jam 52 menit. Karena saat itu kondisinya belum terkelola secara baik.

Bob Lembak, Panglima Lembak bersama keluarga di Danau Shuji

Pria kelahiran Prabumulih, 11 September 1973 ini mengaku, mendapat ilham membersihkan Danau Shuji setelah pulang umrah di pertengahan 2020 silam, sekitar 20 Mei 2020.

Apalagi, saat itu pabrik Flywood di desanya tutup, akibat terdampak Pandemi COVID-19. Hingga, menyebabkan pemuda di desanya akhirnya menjadi pengangguran, karena tidak punya pekerjaan. Berbekal modal Rp 30 jutaan, secara bertahap mengubah danau biasa hingga menjadi danau wisata dikenal Danau Shuji hingga saat ini.

“Danau Shuji, awal tempat nongkrong saya bersama beberapa teman. Kita punya ide, mengubahnya agar lebih baik. Tadinya, danau ini belum terkelola secara baik dan terlihat layaknya hutan dan semak belukar. Jalan menuju ke sini, masih tanah secara perlahan kita bangun awalnya, menjadi tempat wisata biasa saja. Kita bersihkan, kita bangun pondok hingga jadi tempat lebih layak,” ujar Bob Lembak, merupakan Mantan Narapidana (Napi) ketika dibincangi awak media, Senin, 5 Agustus 2024.

Suasana kesunyian Danau Shuji di pagi hari

Kenapa diambil nama Danau Shuji, dan ada patung tentara Jepang berdiri di pintu masuknya dan gapura ala Jepang? Tentunya, hal itu kata Bob, guna mengenang kalau Danau Shuji dahulunya pernah menjadi markas Jepang dan tempat pembuangan sampahnya. “Danau Shuji, sengaja kita namai karena memang sangat menginspirasi dahulunya markas tentara Jepang dan tempat pembuangan sampah,” cerita Bob, sapaannya.

Awal mengenang perjuangannya, membangun sembilan pondok berbentuk segitiga dari kayu di sekitar danau sebagai tempat bersantai.

Warga sekitar Danau Shuji Lembak tengah berfoto ketika berwisata

Tetapi, sekarang Danau Shuji menjadi wisata andalan sejak 4 tahun belakangan ini, sering dikunjungi masyarakat di Sumsel bahkan luar Propinsi. Sebagai tempat healing, juga tempat mengais rezeki bagi masyarakat Lembak dan sekitarnya. Akses jalannya, sudah dicor beton memudahkan wisatawan mengunjunginya. Selain itu, berbagai fasilitasnya makin lengkap termasuk juga terakhir ada camping ground.

Danau Shuji buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB, harga tiket masuk terjangkau, hanya Rp 5.000 per orang. Terdapat pula biaya tambahan menaiki perahu seharga Rp 5.000 dan sewa saung seharga Rp 20.000 per jam.

“Di awal 2021, kita dilirik PHRZ 4 Field Prabumulih. Kemudian, lewat program CSR-nya. Fasilitas Danau Shuji ini, secara bertahap dilengkapi. Sehingga, menjadi wisata bagus seperti sekarang ini dan ramai wisatawan datang,” terang Bob, sambil menyebutkan, pesona Danau Shuji, tempat di mana sejarah dan alam berpadu dalam harmoni memikat para pengunjung dari segala usia.

Patung tentara Jepang di Danau Shuji Lembak

Mengapa PHRZ 4 Field Prabumulih tertarik?, karena upaya rintisan wisata Danau Shuji ini menarik perhatian bila dihitung, upaya Bob dan 40 warga ini bisa membersihkan 184,8 ton sampah tadinya mencemari danau, menjadi bersih. Inisiasi warga sudah ada merupakan modal penting bagi pemberdayaan masyarakat sebab masyarakat memang membutuhkannya.

“Kita bersyukur sekali, niat baik kita akhirnya dilirik PHRZ 4 Field Prabumulih melalui program CSR-nya. Dan, bagian upaya program pemberdayaan masyarakat di sekitar perusahaan,” tandasnya.

Guna mempromosikan keberadaan Danau Shuji, berbagai upaya salah satunya meminta bantuan istrinya seorang Polwan, bekerja di Polda Sumsel ikut berpromosi di media sosial (medsos).

“Kita ajak Polwan di Polda Sumsel, sebanyak dua bus ke Danau Shuji. Saya minta berfoto-foto di Danau Shuji dan membagikannya di medsos. Orang kalau melihat kan lebih ada geregetnya,” katanya.

Ternyata, membuahkan hasil berangsur-angsur banyak orang penasaran dan akhirnya berdatangan menikmati suasana di Danau Shuji. Destinasi wisata baru muncul dan menjadi sumber pencarian bagi warga. “Dari uang berputar di Danau Shuji, sebagian masuk ke kas masjid-masjid setempat dan badan usaha milik desa,” akunya.

Pintu gerbang masuk wisata Danau Shuji Lembak

Berkat kehadiran Danau Shuji, hasil mitra binaan PHRZ 4 Field Prabumulih lewat program Corporate Sosial Responsiblity memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Antara lain, sebagai sumber lapangan pekerjaan menekan angka pengangguran. Lalu, menghidup perekonomian masyarakat banyak berjualan atau berdagang di sekitar desa wisata itu. Bahkan, sekarang ini Danau Shuji masuk sebagai wisata terkenal di Indonesia.

“Kehadiran PHRZ 4 Field Prabumulih dalam kemajuan Danau Shuji, sangat penting sekali lewat program CSR-nya. Awalnya, kita memanfaatkan besi-besi sudah tidak termanfaatkan buat membangun fasilitas penunjang bantuan BUMN tersebut. Misalnya membangun jembatan, dermaga perahu sandar dan fasilitas lainnya. Tanpa kehadiran, CSR PHRZ 4 Field Prabumulih kemajuan Danau Shuji tidak seperti sekarang ini. Kita sangat berterima kasih sekali kepada PHRZ 4 Field Prabumulih,” terangnya.

Lanjutnya, setidaknya ada sekitar 30 orang warga Desa Lembak kini dipekerjakan menggantungkan kehidupannya buat keluarga guna mengelola Danau Shuji. Sehingga, bisa menekan angka pengangguran dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Desa Lembak.

“Danau Shuji juga menjadi tempat sejumlah pedagang mengais rezeki. Karena, ramainya pengunjung datang. Paling banyak yah di hari libur, bisa mencapai 200-300 orang. Omsetnya pertahun bisa mencapai Rp 500 juta,” tukas ayah satu anak ini.

Sekarang ini, kolaborasi PHRZ 4 Field Prabumulih dan Danau Shuji memberikan warna-warni bagi kehidupan masyarakat Desa Lembak. Karena, banyak orang datang ke Danau Shuji guna menikmati keindahan dan pesonanya makin mempesona.

“Atas kontribusi terus maju dan berkembang, selain itu juga menjadi pemberi kehidupan bagi masyarakat Lembak dan sekitarnya. Saya berjanji akan terus mengembangkan Danau Shuji agar lebih maju,” ungkap pria bekerja sebagai pihak ketiga PHRZ 4 Field Prabumulih ini.

Intervensi PHRZ 4 Field Prabumulih, Dorong Danau Shuji Berkembang dan Mandiri

Intervensi BUMN ini ke ekowisata Danau Shuji melalui 3 kelompok yaitu Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata sebanyak 61 orang), Pokdarling (Kelompok Sadar Lingkungan sebanyak 10 orang), dan Protaberdasi (Program Tanggap Bencana Kebakaran Danau Shuji sebanyak 15 orang).

Bob Lembak umroh bersama warga mengais rezeki di Danau Shuji Lembak

Dari tiga program tersebut menjadikan Lembak menjadi desa terkaya di Sumsel. Pendapatan dari Pokdarling mencapai Rp 402 juta/tahun, Pokdarwis sampai Rp 4,2 milyar/tahun, dan Protaberdasi mencapai Rp 108 juta/tahun.
Hasil angka rupiah bisa dihitung menjadi angka riil bisa dilihat dari pendampingan Danau Shuji. Harapannya, tahun ini, Danau sudah menjadi ekowisata mandiri dan menjadi percontohan. Jika dilihat dari SROI (Social Return on Investment) berangka 3,52 artinya sangat baik.
“PHRZ 4 Field Prabumulih memperbaiki pondok-pondok ada memanfaatkan pipa bekas dari Pertamina. Ini sangat kuat dan awet,” kata Bob. Pondok tadinya hanya kayu, kini menjadi lebih bagus dan kuat. Inovasi juga menggunakan limbah pipa dari perusahaan.
Bantuan lain berupa sarana dan prasarana wisata sehingga mempercantik wahana di danau ini. Pertamina hanya memberikan bantuan dana sedangkan ide kreatif dan realisasinya di Pokdarwis. Termasuk papan-papan tulisan menarik kekinian merupakan ide dari Pokdarwis. Kini, setelah 4 tahun berjalan, bangunan itu masih utuh dan bisa dinikmati wisatawan.

Ada Perahu, Makanan hingga Musik Sebagai Sarana Hiburan Danau Shuji

Ada banyak hal bisa dilakukan di Danau Shuji. Pertama tentu menikmati pemandangan. Anda bisa berjalan mengelilingi danau dan berfoto. Ada jembatan, pondok, hingga kebun karet berada di pinggir danau menjadi lokasi instagrammable.

Danau Shuji Lembak instagramable, cocok tempat foto-foto ketika berwisata

Selanjutnya, bila ingin bermain dengan air, Anda bisa menyewa perahu. Ada dua jenis perahu yaitu perahu kayuh berbentuk aneka binatang. Di perahu ini muat 2 orang, Anda bisa menyewanya sampai puasa berkeliling. Atau perahu memuat 4 orang bermesin. Perahu dengan bentuk artistik ini membawa Anda keliling danau selama 30 menit. Mulai dari ujung pintu masuk, melewati pondok-pondok, hingga di ujung tempat dinding “misterius” menjadi batas danau. Dinding ini dibuat seperti gua yang bisa Anda susuri.

“Tinggal pilih sesuai kebutuhan saja, ketika tengah berwisata di Danau Shuji,” ujar Bob.
Selebihnya, anda bisa duduk-duduk saja sambil memesan aneka hidangan tersaji di warung-warung kecil. Tenang saja, harganya ramah di kantong anak-anak muda. Mulai belasan ribu saja sudah mendapatkan hidangan mengenyangkan.
“Nikmati saja, pesona dan keindahan Danau Shuji. Bisa sendiri, bersama pasangan ataupun keluarga,” tandasnya.
Tak lupa musiknya. Agaknya, penata musik menyukai musik-musik nostalgia tahun 1990-an. Musik dilantunkan melalui pengeras suara menjadikan Danau Shuji selalu jadi tempat nostalgia.

Hasil Danau Shuji, Berangkatkan 12 Pekerja Umroh Secara Gratis

Dikelola secara baik, Mbak Dewi Shuji tentunya memberikan keuntungan bagi para pekerjanya dan pengelolanya. Apalagi, dibawa binaan PHRZ 4 Field Prabumulih.

Tidak hanya dari membuat lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar Desa Lembak, juga peningkatan secara ekonomi bagi para pedagang mengais rezeki di lokasi Danau Shuji.

“Alhamdullilah, Danau Shuji berkat dukungan PHRZ 4 Field Prabumulih hingga mampu maju dan berkembang telah memberangkatkan 12 pekerja melaksanakan umroh gratis belum lama ini,” terang Bob.

Hal itu patut disyukuri, karena ke depan akan ada terus pemberangkatan umroh gratis bagi pekerja Danau Shuji ini. “Umroh gratis ini, sebagai bentuk kepedulian dan juga perhatian kita bagi para pekerja. Karena, telah mengelola secara baik Danau Shuji ini,” tandasnya.

Armansyah, marbot Masjid Shuji, tidak menyangka bisa berangkat umroh secara gratis. “Ada program Danau Shuji bersama PHRZ 4 Field Prabumulih, membawa keberkahan bagi saya dan keluarga. Terima kasih Danau Shuji dan PHRZ 4 Field Prabumulih, saya bisa melaksanakan ibadah umroh gratis,” jelasnya.

Kehadiran Danau Shuji dan PHRZ 4 Field Prabumulih, kata dia sangat memberikan manfaat bagi warga Desa Lembak dan sekitarnya. “Tadinya, Danau Shuji ini hanya sebuah danau kecil. Tidak terkelola secara baik, akhirnya digagas Bob Lembak dan PHRZ 4 Field Prabumulih hingga maju dan berkembang seperti sekarang. Memberikan penghidupan bagi warganya, juga peningkatan ekonomi,” ucapnya.

Kunjungan Pj Bupati Muara Enim meninjau wisata Danau Shuji Lembak

Selain itu, juga meraih sejumlah penghargaan hingga tingkat nasional. Antara lain; Juara 3 Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2021, Juara I Diajang Anugerah Wisata Sumsel 2021, Penghargaan Kategori Emas dalam ajang Corporate Social Responsibility (CSR) & Pengembangan Desa Berkelanjutan (PDB) Awards 2023, Lokal Hero PHRZ 4, Penyumbang Proper Hijau Bagi PHRZ 4 Field Prabumulih, dan lainnya.

Desa Lembak Makin Dikenal hingga Nasional, Kehadiran Danau Shuji

Desa Lembak, masuk ring 1 kegiatan Pertamina. Khususnya, PHRZ 4 Field Prabumulih. Setidaknya, ada 22 sumur minyak dan gas (Migas). Kades Lembak, Jasmadi mengatakan, adanya Pertamina di desanya punya arti penting dalam kemajuan desanya.

Salah satunya, program Danau Shuji merupakan mitra binaan PHRZ 4 Field Prabumulih membuat Desa Lembak hingga terkenal ke nasional.

“Terlebih dahulu terima kasih kepada Bob Permana. Telah menginisiasi memajukan Danau Shuji. Kami dari Pemdes Lembak terus bekerja sama memajukan Mbak Dewi Shuji,” aku Jasmadi.

Kata dia, adanya Danau Shuji bersama PHRZ 4 Field Prabumulih memberikan manfaat luar biasa bagi desanya. “Banyak manfaatnya bagi Desa Lembak umumnya dan bagi masyarakat khususnya. Misalnya manfaat bagi Desa Lembak yaitu, sekarang Desa Lembak dikenal baik di tingkat kabupaten dan propinsi. Bahkan, sudah di kenal di tingkat nasional,” sebutnya.

Ucapnya, adanya Danau Shuji bersama PHRZ 4 Field Prabumulih sangat memberikan manfaat bagi masyarakat. Diantaranya, dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, menyerap tenaga kerja.

“Bagi masyarakat Lembak khususnya. Ikut mendorong kemajuan UMKM. Mbak Dewi Shuji, ikut memberdayakannya,” bebernya.

Ia juga berterima kasih kepada Pertamina khususnya PHRZ Field Prabumulih telah membina, membantu, dan mensupport Danau Shuji. Sehingga, berkembang dan maju seperti saat ini.

“Tanpa binaan dan bantuan dari Pertamina khususnya PHRZ 4 Field Prabumulih. Tentunya Danau Shuji, tidak akan maju pesat seperti saat ini,” tuturnya.

Harapannya, program CSR PHRZ 4 Field Prabumulih terus berkelanjutan ikut membangun dan memajukan Desa Lembak. “Program terbaru CSR PHRZ 4 Field Prabumulih, ada pemanfaatan hidroponik dan sistem kelistrikan tenaga surya. Jelas ini, memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Lembak dan Danau Shuji,” kata dia.

Plt Camat Lembak, Didi Haryanto SKom mengatakan, hadirnya Danau Shuji merupakan binaan PHRZ 4 Field Prabumulih memberikan dampak positif luar biasa bagi masyarakat Desa Lembak dan Kecamatan Lembak.

“Bisa memberikan peluang kerja bagi masyarakat, dan mengurangi pengangguran. Selain itu, Danau Shuji kini menjadi ikon Kecamatan Lembak hingga terkenal dimana-mana,” terang Didi.

Perekonomian warga Desa Lembak, kata Didi, juga tidak bisa dipungkiri sedikit mengalami perbaikan. “Karena, adanya lokasi para pedagang mengais rezeki di Danau Shuji,” bebernya.

Ranti, salah satu pedagang makanan di Danau Shuji mengakui, sudah hampir 4 tahun berjualan guna menunjang kebutuhan keluarga. “Tadinya, kita tidak berjualan. Adanya Danau Shuji, memberikan peluang mengais rezeki. Apalagi, Danau Shuji adalah binaan PHRZ 4 Field Prabumulih,” sebut Ranti.

Tukasnya, berterima atas adanya Danau Shuji binaan PHRZ 4 Field Prabumulih, sebagai pemberi kehidupan baginya. “Alhamdulillah, kita sangat mengantungkan diri kepada Danau Shuji binaan PHRZ 4 Field Prabumulih guna memenuhi kebutuhan hidup keluarga,” harapnya.

Transformasi Danau Shuji Menjadi DEB

Sekarang ini, Danau Shuji tidak hanya sekedar desa wisata saja difasilitasi PHRZ 4 Field Prabumulih lewat program CSR atau juga dikenal Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) bertransformasi menjadi Desa Energi Berdikari (DEB).

Program ini, bagian dari Pertamina Go Green dan Pertamina Go Digital, memanfaatkan kelompok masyarakat di Desa Lembak lewat pemanfaatan hidroponik serta sistem kelistrikan Danau Shuji melakukan pemasangan panel surya berkapasitaa 8,722 watt peak (Wp) menghasilkan energi sebesar 11,232 watt hour (Wh) pertahun.

“Terbaru, memang Mbak Dewi Shuji. Sekarang ini, tidak hanya sebatas desa wisata tetapi mulai bertransformasi menjadi Desa Energi Berdikari dibawah binaan PHRZ 4 Field Prabumulih,” tandas Bob, pria beristrikan Polwan bertugas di Polda Sumsel.

Hal itu juga, bagian dari upaya Pertamina Go Collaborative. Pemanfaat energi surya ini, bisa mengurangi emisi gas karbon hingga 11.336 kgCO2eq/tahun dan memberikan penghematan biaya listrik hingga Rp 16 juta pertahun.

Program DEB ini, sejalan Pertamina Sustainable Development Goal (SDGs), poin 7 yaitu energi bersih dan terjangkau. Lalu, poin 8, penanganan perubahan iklim. Selain itu, program ini juga Pertamina mendukung target Pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission pada 2060.

Pondok-pondokan di Danau Shuji Lembak, cocok untuk bersantai menikmati wisata tersebut

Tuti Dwi Patmayanti, Head of Comrell & CID PHRZ 4 mengatakan, kalau Pertamina terus mewujudkan Pertamina Go Global, dalam rangka penyediaan sumber energi bagi masyarakat Indonesia mulai dari hulu ke hilir. “Di lingkungan PHRZ 4 terus berupaya mencari sumber minyak, guna menjamin dan mendukung produksi minyak dan gas (Migas) memenuhi kebutuhan energi nasional,” jelas Tuti.

Lanjut wanita bertubuh besar, PHRZ 4 punya kewajiban melalui program CSR-nya berkomitmen memperhatikan dan mempedulikan masyarakat dan juga pemerintah di wilayah operasi dan produksinya.

“Program Danau Shuji, hanya salah satu program binaan kita dalam pengembangan daerah. Juga, sebagai TJSL. Kini, Mbak Shuji ini tidak sekedar desa wisata saja. Tetapi, sudah mulai bertransformasi sebagai Desa Energi Berdikari (DEB),” beber ibu tiga anak ini.

Ucap Tuti, di setiap keberadaannya PHRZ 4, salah satunya melalui Field Prabumulih juga memberikan manfaat bagi masyarakat di wilayahnya. “Kita berupaya mendorong kemajuan daerah, juga berupaya meningkat kesejahteraan masyarakatnya,” sebut Tuti.

Tukasnya, Pertamina dalam setiap proses produksinya hingga menghasilkan sejumlah produknya selalu berupaya menjadikan Pertamina Go Productive dan Efficient. “Itu menjadi salah satu slogan dalam proses produksi, dalam penyediaan energi bagi negara ini,” tandasnya.

Senior Manager (SM) Field Prabumulih, M Luthfi Perdiansyah mengatakan, kalau program Danau Shuji adalah salah satu program mitra binaan di PHRZ 4. “Ini bentuk kontribusi PHRZ 4 Field Prabumulih dalam pengembangan lingkungan di wilayah operasi dan produksi,” ucapnya.

Tambahnya, apalagi Desa Lembak tempat di mana Danau Shuji berada merupakan ring 1 wilayah operasi dan produksi PHRZ 4 Field Prabumulih.

“Ini sebuah inovasi program luar biasa kita lakukan, memberikan manfaat dimana PHRZ 4 Field Prabumulih berada. Kita yakin dan optimis, Danau Shuji masih bisa terus kita kembangkan lagi ke depannya. Sehingga, memberikan manfaat masyarakat sekitar dan juga dampak positif. Lewat program-program TJSL dilakukan PHRZ 4 Field Prabumulih,” tambahnya. (*)

  • Bagikan