Habis Gelap Terbitlah Terang, Mimpi Anak Kampung Wujudkan Impian Menjadi Pekerja Pertamina

  • Bagikan
PEKERJA : Iwengki Pratama, salah seorang penerima beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4 kini sukses menjadi calon pekerja baru Pertamina di Kilang Pertamina Indonesia (KPI) tengah menjalani Site Visit Pre Employment Training (PET) di PHRZ 4, Rabu. Foto : Rian/FAJARSUMSEL.COM

Cerita Penerima Beasiswa Full Non Ikatan Dinas PHRZ 4, Keinginan Kuat Ingin Merubah Nasib, Agar Punya Pendidikan Tingginya dan Sukses Menjadi Pekerja KPI

10 Tahun sudah program beasiswa full non ikatan dinas PT Pertamina Hulu Rokan Zona (PHRZ) 4 berjalan, sejak 2014 silam pertama kali digagas. Setidaknya, sudah ada 76 orang penerima beasiswa, sejauh ini telah merasakan manfaat program salah satu Corpote Sosial Program (CSR) di bidang pendidikan. Bahkan, ada sejumlah penerima beasiswa ini telah menjadi pekerja Pertamina dan anak perusahaan. Bagaimana cerita penerima beasiswanya, hingga berhasil menjadi pekerja Pertamina?

ANDRIAN PURJA, FAJARSUMSEL.COM – Prabumulih

SIAPA Sangka, Iwengki Pratama, seorang anak kampung tinggal di Desa Jirak, Kecamatan Jirak Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) memiliki keterbatasan ekonomi bisa mewujudkan impiannya kuliah gratis dari program beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4 di Politeknik Akamigas Palembang. Sekarang ini, memang jalan rumahnya telah di aspal dan cukup bagus meski hidup di desa.

Jarak rumahnya masih berdinding papan dan listrik menumpang dari sang kakaknya, tinggal masih berdekatan rumahnya. Jika ditempuh dari Prabumulih jaraknya, sekitar 94 KM atau sekitar 2,5 jam. Dan, hampir 200 KM dari Palembang atau 4-5 jam memakan waktu tempuh.

Lalu, pada akhirnya kini ia diterima bekerja di calon pekerja baru Pertamina tepatnya PT Kilang Pertamina Indonesia (KPI) sekarang ini tengah menjalankan Visit Site Pre Employment Training (PET) di PHRZ 4.

Sebagai seorang anak petani karet di Dusun IV Desa Jirak, Kecamatan Jirak Jaya, Kabupaten Muba awalnya ia ingin kuliah mewujudkan cita-citanya hanya sebagai guru saja. Selepas menamatkan pendidikan SMA-nya di SMAN 2 Sungai Keruh 2020 silam jurusan IPA.

Tetapi, karena keterbatasan biaya dikarenakan ekonomi kurang bungsu dari 6 bersaudara anak pasangan Zainuli dan Saripah terpaksa menguburkan impiannya dalam-dalam mengenyam kuliah di Politeknik Sriwijaya (POLSRI) Jurusan Teknik Kimia lulus D4 jalur SNMPN, dan mencoba masuk Universitas PGRI mengambil PGSD dinyatakan lulus, kemudian STIER mengambil PAI dari jalur prestasi. Karena, keterbatasan biaya. Pasalnya, penghasilan sang ayah sebagai petani karet hanya Rp 1 juta perbulan dan hanya cukup buat makan sehari-hari saja.

Iwengki Bersama Comrell And CID PHRZ 4

Tetapi, tuhan berkata lain memberikan jalan lain guna menggapai mimpinya. Hingga akhirnya, pada tahun sama mendapatkan informasi adanya pembukaan seleksi penerimaan beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4.

Ketika itu, ia bersama 2 orang temannya dari Kecamatan Jirak Jaya ikut dalam seleksi penerimaan beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4 bersaing bersama ratusan pelamar berjumlah sekitar 400 orang.

“Dari 3 orang sekampung ikut seleksi, hanya saya sendiri berhasil lulus hingga bisa kuliah di Politeknik Akamigas Palembang mengambil jurusan Teknik Eksplorasi dan Produksi Migas secara gratis karena beasiswanya ditanggung full,” ceritanya kepada awak media, Rabu, 24 Juli 2024.

Memang tidak mudah perjuangan Iwengki, agar bisa lulus beasiswa non ikatan dinas tersebut. Pasalnya, kondisi ekonomi terbatas dan tinggal di pedesaan membuat dirinya harus pintar-pintar mempersiapkan diri.

“Persiapannya, sekitar 3 minggu hingga 1 bulan, guna mengikuti seleksi beasiswa tersebut. Mau les atau bimbingan belajar, tidak ada biaya. Yah, mau tidak mau belajar secara mandiri di rumah secara otodidak,” ia menceritakan kisah perjuangannya dalam meraih beasiswa tersebut.

Berbekal handphone dimiliknya, ia belajar menggunakan Google mencari sumber belajar guna menghadapi ujian seleksi beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4 tersebut. “Yah mengandalkan internet handphone kak, searching Google bahan belajar. Kendalanya, kalau malam sering mati lampu. Kalau mati lampu, jaringan internet namanya di desa ikut mati,” ceritanya.

Namun, hal itu tidak menyurutkan dirinya buat terus belajar dan berusaha menggapai cita-citanya meraih beasiswa tersebut. “Keterbatasan dimiliki, jelas pemberi semangat bagi kita buat belajar dan berupaya meraih keinginan. Insya Allah, ada jalan terbaik. Amin,” sebutnya.

Sehingga, ia harus pintar-pintar mengatur waktu dalam belajar hingga bisa mendapatkan bekal sebanyak-banyaknya guna menghadapi ujian seleksi beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4. “Alhamdulillah, berkat jerih payah dan kerja keras maksimal. Akhirnya, bisa lulus seleksi dan masuk kuliah di Politeknik Akamigas Palembang,” ungkapnya mengisahkan perjuangannya tidak mudah.

Tentunya, hal itu membuat Iwengki bahagia, bisa kuliah gratis tanpa mengeluarkan biaya sedikit pun. Hal itu, tidak terlepas dari support dan dukungan keluarganya serta komitmen belajar dan kerja kerasnya. “Kalau kita yakin, yah pasti ada jalan diberikan di atas. Meski, kita dari keluarga kurang mampu,” motivasinya.

Keputusan ikut beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4, ternyata sempat tidak direstui sang ayah karena takut putus di tengah jalan. Karena, sadar akan ekonominya kurang dan Iwengki sempat kabur tiga hari ke rumah sang kakak tak jauh dari rumahnya.

Visit Site PET Calon Pekerja Baru Pertamina di PHRZ 4

“Movitasi saya, hanya ingin kuliah dan merubah nasib hingga bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pasalnya, saudara lainnya hanya lulus SD dan SMA. Bahkan, ada tidak tamat sekolah,” bebernya.

Namun berkat tekad bulat dan optimis, pria kelahiran Jirak (Muba), 15 Januari 2001 berhasil menyakinkan sang ayah, kini telah meninggal dunia pada 2023 silam dan tidak bisa melihatnya menyelesaikan pendidikannya dibangku kuliah dan diwisuda. Dan, memang selama ini tinggal sama sang ayah. Karena, sejak 2012 ketika ia menempuh pendidikan di SD kelas 4 ibunya telah meninggal lebih dahulu.

“Saya bertekad, dan optimis tentunya semangat penuh. Tanpa menyerah, meski sempat takut tidak selesai dan putus di jalan. Akhirnya, Agustus 2023 silam berhasil menyelesaikan pendidikannya di Politeknik Akamigas dan meraih IPK 4.00 mendapatkan predikat cemerlang,” kata dia sambil mengingat perjuangan tidak mudah dari awal mendapatkan beasiswa non ikatan PHRZ 4 hingga berhasil lolos dan bisa menyelesaikan pendidikan sarjana muda atau D3-nya itu.

Seingatnya, ketika lulus mendapatkan full beasiswa non ikatan dinas PHRZ 4. Banyak warga desanya, mencemooh dan menghina karena tidak yakin kalau ia lolos lewat jerih payah dan kemampuannya sendiri.

“Banyak orang berasumsi, saya lolos karena ada orang dalam alias titipan. Tetapi tidak benar, buktinya sekarang sudah ada 4 orang Desa Jirak bisa kuliah seperti saya mendapatkan beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4. Saya hanya membuka jalan saja, alhamdulilah rupanya banyak mengikuti jejak saya,” tambahnya.

Saat di wisuda mendapatkan beasiswa pelatihan di bidang pemboran geothermal di Jakarta, Jakarta Drilling Society (JDS) selama 8 bulan. Makanya, ia mengungkapkan terima kasihnya kepada PHRZ 4. Karena, tanpa kehadiran perusahaan minyak dan gas di kampung tentunya tidak bisa mewujudkan impiannya buat kuliah menerima pendidikan tingkat sarjana secara gratis.

Beasiswa Full Non Ikatan Dinas PHRZ 4

“Sejak kecil, Pertamina sudah menjadi bagian erat dari diri saya. Karena, desa saya salah satu lokasi sumur tempat PHRZ 4 melakukan eksplorasi dan produksi migas. Bahkan, para pekerja Pertamina sering mengambil durian di kebun ayahnya ketika musim. Mereka beli, ingin makan durian,” jelasnya mengulas cerita ketika kecil soal Pertamina bagi dirinya.

Kesuksesan kini, dicapai Iwengki jelas memberikan motivasi dan semangat bagi pelajar di kampungnya. Jika ingin sukses menggapai mimpi, pasti ada jalan meski berliku. “Beasiswa kita terima full, hanya tinggal kuliah hingga selesai saja. Hanya, memang mengeluarkan uang buat kostan. Tetapi, biaya kostan ini ditanggung bersama rekan-rekannya sesama penerima beasiswa,” tandas Alumni SDN 1 dan SMPN 1 Jirak Jaya ini.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Politeknik Akamigas Palembang, 24 Agustus 2023 mengikuti sertifikasi gratis dan ditanggung biayanya PHRZ 4. Tak lama, ia pun sempat bekerja sebagai tenaga kontrak di KPI RU III Plaju pada Project Major TA, sebagai juru ukur gas.

Sebelum habis kontrak ia sempat mengikuti beasiswa pelatihan operator K3 migas PPDSDM Migas Cepu diselenggarakan IAFMI (Ikatan Fasilitasi Produksi Migas Indonesia). “Iya, saya dinyatakan lolos ikut pelatihan 1 dari 25 orang di Indonesia,” akunya.

Kemudian, 2 bulan bekerja ia mendapatkan informasi dari kampus ada rekrutmen Pertamina dan mencoba melamar hingga akhirnya mengikuti serangkaian seleksi.

Kantor PHRZ 4 Bawang Kemang, Prabumulih

“Kalau tidak salah Januari 2024, pembukaan rekrutmen daftar secara online. Lalu, tahap demi tahap hampir 6-7 bulan proses seleksi. Mulai psikotes, wawancara, ketemu user, dan terakhir MCU dan dinyatakan lulus sebagai pekerja KPI di pertengahan Juni 2024. Lalu, ikut pengemblengan di Akademi Militer (AKMIL) Magelang selama 2 Minggu. Sekarang ini, tengah mengikuti PET dilakukan Pertamina kepada calon pekerja baru selama 6 bulan. Akan dilakukan pengangkatan pada Januari 2025,” ulasnya pria dikenal pintar dan aktif berorganisasi ini.

Keberhasilan Iwengki, Menjadi Motivasi Pelajar Desa Jirak Lainnya

Iwengky, kini menjadi contoh atau tauladan para pelajar di Desa Jirik, Kecamatan Jirak Jaya, Kabupaten Muba. Berkat kegigihannya bisa meraih beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4 meski d tengah keterbatasan ekonomi hingga kini menjadi calon pekerja baru di Pertamina tepatnya PT KPI.

Kades Jirak, Iskandar Kamarulah menuturkan, kalau Iwengki adalah pelajar pertama berhasil lolos sebagai penerima beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4. Keberhasilannya, tidak terlepas usaha dan kerja kerasnya lewat prestasi dimiliki hingga bisa mewujudkan semua impiannya.

Sekarang ini, kata Iskandar, Iwengki menjadi kebanggaan desa atas prestasinya berhasil mengejar impiannya merubah nasib dan menjadi pekerja Pertamina lewat program beasiswa full non ikatan dinas. “Alhamdulillah, sebagai warga Kecamatan Jirak Jaya, kami sangat bersyukur, dan bangga atas prestasi di dapat Iwengki. Dan, berterima kasih banyak terhadap PHRZ 4 (Pertamina, red) setiap tahun menginfokan program ini, sehingga warga kami selalu ikut di seleksi ikut program beasiswa full ikatan dinas PHRZ 4. Tentunya, harus punya prestasi dan punya motivasi dan semangat kuat menuju keberhasilan di tengah kondisi ekonomi kurang,” tuturnya.

Ungkap Iskandar, setidaknya ada 6-7 orang pelajar memiliki keterbatasan secara ekonomi di desanya mengikuti jejak Iwengki, merubah nasib supaya lebih baik lewat program beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4 ini.

“Harapan kita, selaku Kades Jirak makin banyak pelajar kurang mampu tetapi punya potensi akademik mumpuni di desanya bisa meraih mimpinya mewujudkan cita-citanya lewat program beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4. Bisa kuliah di Politeknik Akamigas Palembang secara gratis, setelah lulus lolos seleksi penerimaan dan menjadi pekerja seperti Iwengki,” tuturnya.

Sempat Lulus Beasiswa PEM Akamigas Tetapi Tidak Full, Akhirnya Mengundurkan Diri Karena Keterbatasan Biaya

Salah satu penerima beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4 di Politeknik Akamigas Palembang lainnya, yaitu Akbar Sholihin berasal dari Prabumulih. Kini, telah diterima bekerja sebagai calon pekerja baru di PT KPI dan tengah mengikuti Visit Site PET.

Ternyata, begitu panjang dan berliku perjuangannya mencapai impiannya menjadi pekerja Pertamina. Akbar, begitu sapaan akrabnya mengulas cerita perjuangannya kepada awak media, Kamis, 24 Juli 2024 ketika diwawancarai.

Bungsu dari 3 bersaudara pasangan Susianti dan Alm Redi Suparman ini mengatakan, sekeluarga hanya dirinya bisa mengenyam pendidikan hingga kuliah. Sedangkan, saudarinya hanya tingkat SMA saja. Hingga akhirnya, ketemu jodohnya dan menikah bersama lelaki pilihannya.

Akbar Sholihin

Raut wajah penuh kebahagian dan kebanggaan terlihat dari raut wajah pria kelahiran Prabumulih, 15 Agustus 2002. Ia kini tinggal bersama sang ibu di rumahnya relatif sederhana meski berdinding beton dan ada aliran listrik sebagai penerangan di Jalan Anggrek Muara Tiga Kelurahan Anak Petai, Kecamatan Prabumulih Utara begitu sang ayah meninggal 2019.

Kehidupannya bersama sang ibu, hanya mengandalkan penghasilan sang ibu dari berjualan jam di Pasar Prabumulih setiap harinya. Di masa SMA-nya, ia bersekolah di SMKN 1 Prabumulih mengambil jurusan listrik. Memang, sejak kecil ia bercita-cita menjadi pekerja Pertamina. Karena, rumahnya merupakan wilayah ring 1 PHRZ 4 Field Prabumulih. Pekerja Pertamina, menjadi familiar bagi dirinya.

Akbar sejak SMA, memang dikenal siswa pintar dan berprestasi guna mewujudkan impiannya dan meringankan beban orang tuanya, di kelas XII ia pun mendapatkan beasiwa dari sekolahnya hingga lulus. Karena berhasil ikut lomba yaitu Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK bidang Electrical Installation hingga tingkat nasional dan meraih predikat Medalion Excellent.

Hingga berhasil menamatkan pendidikan di tingkat SMA pada 2020, masih di tengah Pandemi Covid-19. Karena, keterbatasan ekonomi karena penghasilan ibunya hanya Rp 1 – 1,5 juta perbulan hanya cukup buat kebutuhan hidup sehari-hari, Akbar waktu itu mencari cara agar bisa kuliah gratis lewat beasiswa.

Akbar Bersama Comrell And CID PHRZ 4

Awalnya, ia mengikuti seleksi beasiswa PEM Akamigas Cepu kerja sama bersama Pemkot Prabumulih. Berkat kerja kerasnya dan tentunya persiapan matang, ia pun lolos 1 dari 30 peserta dinyatakan sebagai penerima beasiswa.

Namun, karena Pandemi Covid-19 awalnya Pemkot Prabumulih menanggung full beasiswa. Belakangan, hanya ditanggung 25 persen saja dan 75 persen ditanggung sendiri. Hal itu, membuat harapannya pupus mengenyam bangku kuliah secara gratis dari beasiswa.

Masih di tahun saja, ternyata sang pencipta punya cara lain agar Akbar bisa tetap kuliah gratis lewat beasiswa. Ternyata, ada seleksi penerima beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4 buat kuliah di Politeknik Akamigas Palembang. Hal itu tentunya membuat secercah harapan baru bagi Akbar, dan ia pun mengikuti proses seleksinya diikuti sekitar 400 orang dari peminatnya.

Berkat kerja kerasnya, tentunya tidak mengkhianati hasil. Namanya, masuk dalam 1 dari penerima beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4 dan bisa kuliah di Politeknik Akamigas Palembang mengambil Teknik Eksplorasi dan Produksi Migas.

“Cari kuliah pakai beasiswa, karena orang tua punya keterbatasan ekonomi. Dan, tentunya ingin merubah nasib keluarga agar lebih baik,” harapannya dan perlahan-lahan hal itu bisa diwujudkannya, meski ia sempat bersedih pernah mengalami kegagalan. Tetapi, ia terus mencoba terus bangkit dan berjuang demi kesuksesan.

Memang tidak mudah diceritakannya, ketika proses seleksi beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4 tersebut. “Kita belajar dari YouTube, Google dan juga belajar dari guru memberikan bimbingan secara cuma-cuma,” terangnya.

Ditengah kesibukannya, mengikuti LKS tingkat nasional. Ia pun mau tidak mau, menyisihkan waktu guna mempersiapkan diri mengikuti seleksi beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4.

“Kerja keras tidak akan mengkhianati hasil, belajar hampir tiap hari meski hanya 10-15 menit menyisihkan waktu. Ternyata, bekal belajar rutin tersebut membawa keberhasilan kepada kita hingga berhasil lulus dan masuk kuliah di Akamigas Palembang,” bebernya mengulas kisah perjuangannya mendapatkan beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4.

Lanjutnya, banyak kendala dan hambatan guna meraih kesuksesan. Tetapi, ia yakin hal itu ada jalan jika berusaha sungguh-sungguh. “Hal itu, telah saya buktikan. Berbekal, sedikit ketekunan dan kemampuan dalam belajar. Serius dan komitmen mengejar cita, insya Allah dimudahkan. Memang tidak mudah dan berliku, tetapi harus yakin usaha tidak akan mengkhianati hasil,” bebernya.

Berkat dukungan keluarganya, baik dari ibu dan kedua saudarinya. Pria dikenal cukup aktif berorganisasi, dan pintar di bangku kuliahnya bisa menyelesaikan pendidikannya selama 3 tahun tentunya meraih prestasi.

“2023, saya berhasil lulus IPK-nya 3,93 predikat pujian. Kuncinya, yah jangan takut gagal dan terus mencoba hingga mencapai keberhasilan. Apalagi, PHRZ 4 mengisyaratkan harus meraih IPK minimal 3.00 setiap semesternya. Hal itu menjadi pemicu semangat, harus melalui melampaui IPK telah ditentukan,” ungkapnya memberikan motivasi.

Agustus 2023 silam di wisuda, ia pun mengikuti sertifikasi K3 juga masih beasiswa. Tentunya, hal itu guna menambah keahliannya di bidang migas. Setelah itu, kata dia, Oktober – Desember 2023 bekerja di PT Patra Selaras Sejati, sebagai Safety Refresentative di KPI RU III Plaju ikut Project.

“Kemudian, mengikuti training di Jakarta Drilling Society (JDS) selama 8 bulan. Juga, lewat seleksi beasiswa mengikuti training tersebut,” ceritanya.

Baru lah, bebernya di awal Januari 2024, ia mengikuti seleksi Pertamina mendapat lowongan dari kampusnya, Politeknik Akamigas. Hampir 6 bulan mengikuti proses seleksi sejak Februari – Juni 2024. Ia pun dinyatakan lulus, sebagai pekerja baru PT KPI dan diwajibkan mengikuti PET selama 6 bulan, dan diangkat menjadi pekerja KPI pada awal Januari 2024.

“Menjadikan saya seperti sekarang, selain dukungan keluarga. Yah, harus struggle dan semangat demi keberhasilan dan kesuksesan mewujudkan impian di cita-cita,” motivasinya.

Puluhan Anak di Wilayah PHRZ 4 Terima Beasiswa Full Non Ikatan Dinas di Politeknik Akamigas Palembang

Pic Program CSR PHRZ 4, Erwin Hendra Putra didampingi Officer Comrell, Nursiela mengatakan, beasiswa full non ikatan dinas ini adalah salah satu program CSR perusahaan memperhatikan bidang pendidikan, khususnya menyasar para pelajar punya potensi akademik tetapi mengalami keterbatasan ekonomi. Khusus, lulusan SMA/MA jurusan IPA dan SMK di wilayah kerja PHRZ 4.

“Program beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4 ini, sengaja dibuat menyasar kepada pelajar punya potensi akademik tetapi punya keterbatasan ekonomi, guna melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi dalam hal ini mengandeng Politeknik Akamigas Palembang sebagai mitra,” jelas Nursiela.

Ia mengulas, kalau program ini punya tujuan tepat sasaran jangka pendek, punya bermanfaat bagi masyarakat di wilayah kerja perusahaan. Dimulai pada 2013 silam, di masanya General Manager (GM) PHRZ 4 Ekariza.

“Karena visi misinya, memperhatikan dunia pendidikan guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah kerja perusahaan. Akhirnya, Pak Ekariza setuju dan berjalan lah program tersebut pertama kali pada 2014. Kalau tidak salah, awalnya setelah dilakukan proses seleksi ada 10 pelajar berhasil lulus dan kuliah gratis di Politeknik Akamigas Palembang,” rinci Seila, sapaan akrabnya.

Sumur Migas di Wilayah Eksplorasi dan Produksi PHRZ 4

Ungkapnya, program beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4 hingga sekarang ini terus berjalan. Bebernya, 2015 sebanyak 4 orang, 2016 berjumlah 4 orang, 2017 ada 4 orang. Lalu, 2018 jumlahnya 4 orang. 2019, 6 orang.

“2020, 2021, 2022 jumlahnya sama 8 orang penerima full beasiswa non ikatan dinas PHRZ 4. Sedangkan, 2023, 2024 ada 10 orang. Totalnya, ada 76 anak sebagai penerima full beasiswa non ikatan dinas PHRZ 4. Dan, sebagian masih kuliah di Politeknik Akamigas Palembang. Sebagian lagi, telah lulus dan bekerja di perusahaan di bidang migas dan lainnya. Termasuk, Pertamina dan anak perusahaannya,” tandasnya membeberkan.

Tidak dipungkirinya, ratusan pelamar mengikuti proses seleksi penerima beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4 ini. Setidaknya, ada 300-400 pelamar. Hanya saja, akunya didasari seleksi secara ketat hanya sedikit berhasil lulus dan mendapatkan beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4 ini.

“Jumlah kita berikan full non ikatan dinas PHRZ 4, didasari Work Plan And Budget (WPAB). Didasari keprihatinan, guna meningkatkan jenjang pendidikan masyarakat di wilayahnya ke lebih tinggi. Jangan sampai putus di tengah jalan, penerimanya akademik mumpuni, layak menerima dan tidak mampu. Bermanfaat dan tepat sasaran, memberikan kemampuan dan daya saing dan, membantu perekonomian serta mengangkat derajat masyarakat,” pungkasnya sambil menyebutkan, persyaratan lengkap beasiswa full non ikatan dinas bisa dicek di website Politeknik Akamigas Palembang yaitu https://pmb.akamigaspalembang.ac.id/beasiswapertamina/.

Seleksi Pemberian Beasiswa Full Non Ikatan Dinas PHRZ 4 Selektif dan Transparan, Tidak Ada Namanya Titipan

Head of Comrell and CID, Tuti Dwi Patmayanti menegaskan, proses seleksi pemberian full beasiswa non ikatan dinas PHRZ 4 dilakukan secara selektif dan transparan.

“Kita melirik pada pelajar punya potensi akademik, tetapi layak menerima full beasiswa non ikatan dinas PHRZ 4 berasal dari kalangan kurang mampu. Karena, tujuannya meningkatkan taraf hidup masyarakatnya di wilayah eksplorasi dan produksi PHRZ 4,” tukasnya.

Tuti, sapaan akrabnya memastikan dalam seleksi pemberian beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4 tidak ada namanya titipan. Karena, perusahaannya menginginkan beasiswa ini benar-benar bermanfaat dan tepat sasaran dalam pemberian.

“Karena, hal ini penting sekali dalam peningkatan kualitas SDM di wilayah eksplorasi dan produksi. Setiap lapangan, jelas ada penerima beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4. Supaya, kehadirannya PHRZ 4 benar-benar dirasakan khususnya peningkatan dalam dunia pendidikan,” harapannya.

Pemberian beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4 ini, kata dia merupakan bukti Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) terhadap masyarakat di wilayah eksplorasi dan produksi. “Khususnya, dalam bidang pendidikan guna peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat para generasi mudanya, mencetak SDM unggul. Juga, bagian regenerasi perusahaan bagi para pekerjanya,” tutupnya.

Terima Kasih PHRZ 4 Atas Kontribusinya Lewat Program Beasiswa Full Non Ikatan Dinas

Pj Wako Prabumulih, H Elman ST MM mengapresiasi langkah PHRZ 4 terus mengulirkan beasiswa full non ikatan dinas setiap tahunnya, dalam rangka meningkatkan kualitas SDM melalui kerja samanya bersama Politeknik Akamigas Palembang.

“Ini searah program Pemkot Prabumulih, mencetak SDM unggul. Sebelumnya, sebanyak 2 angkatan telah memberikan beasiswa PEM Akamigas Cepu. Setidaknya, sekitar 55 orang telah menyelesaikan pendidikannya di sama dan kini telah bekerja di sejumlah perusahaan di Indonesia,” beber Elman.

Diakuinya, dalam mencetak generasi unggul di Prabumulih. Pemkot Prabumulih, tidak bisa bekerja sendiri dan perlu bantuan stakeholder. Salah satunya, program CSR perusahaan lewat pemberian beasiswa.

“Khusus, PHRZ 4 ini. Prabumulih adalah wilayah ring 1 dan memang harus mendapatkan perhatian lewat program CSR-nya terutama bidang pendidikan. Harapannya, yah makin banyak pelajar lulusan SMA/MA IPA dan SMK bisa lulus beasiswa full non ikatan dinas dari PHRZ 4. Dan, tentunya bisa bekerja dan mengabdi di Pertamina,” tandas suami Hj Windriana ini.

Sumur Migas di Wilayah Eksplorasi dan Produksi PHRZ 4

Ungkap ayah tiga anak ini, program beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4 ini jelas bisa menekan angka pengangguran di Prabumulih masih 5,25 persen tahun lalu. “Jelas sangat membantu sekali, PHRZ 4 dalam kontribusinya memberikan peluang kepada para pelajar kurang mampu merubah nasibnya. Juga, berkontribusi menekan angka kemiskinan di Prabumulih kini di kisaran 11,23 persen persen di 2023 lalu,” sebut Mantan Kepala Bappeda Prabumulih ini.

Pria pernah menjabat sebagai Direktur PDAM Tirta Prabu Jaya ini, ke depan semakin banyak pelajar di Prabumulih punya prestasi bisa merasakan manfaatnya program beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4. “Adanya program beasiswa full non ikatan dinas PHRZ 4 ini, tentunya makin banyak pelajar di Prabumulih punya prestasi bisa mengubah hidup ke arah lebih baik, dan kesejahteraan dan taraf ekonominya meningkatkan,” tukas pria masih menjabat sebagai Pj Sekda Prabumulih ini. (*)

  • Bagikan