LAUCHING : Pj Wako Prabumulih, H Elman ST MM bersama istri, Hj Windriana bersama Kadinkes, dr Hj Hesti Widyaningsih MM MKes melakukan lauching PIN Polio di Prabumulih, Selasa. Foto : Ist/FAJARSUMSEL.COM
PRABUMULIH, FAJARSUMSEL.COM – Pemkot Prabumulih melalui Dinkes melakukan lauching PIN Polio di Puskesmas Delinom, Selasa, 23 Juli 2024.
Pj Wako Prabumulih, H Elman ST MM bersama istri, Hj Windriana dan Kadinkes, dr Hj Hesti Widyaningsih MM MKes secara simbolis melakukan vaksinasi polio kepada anak lewat ditetes.
Elman mengatakan, kalau polio adalah salah satu penyakit harus dicegah. Di Prabumulih ini, sejauh ini sejauh ini masih zero kasus. “Hari ini dilauching, dalam rangka mengantisipasi kasus polio. Sebaiknya, hanya satu putaran saja. Kemudian, skrining door to door ke rumah-rumah,” aku suami Hj Windriana.
Ditegaskan ayah tiga anak ini, tidak ada namanya target harus 100 persen. Karena, semuanya harus tercover, ini merupakan bentuk pelayanan kepada masyarakat.
“Bekerja semaksimal mungkin, guna mewujudkan Prabumulih sehat. Kalau sudah terkena, polio ini membuat cacat seumur hidup. Vaksinasi polio ini, penting sekali dalam rangka pencegahan. Apalagi, sasarannya sebanyak 29.470 anak,” kata pria masih menjabat Sekda Definitif ini.
Ia mengingatkan, vaksinasi polio ini dilaporkan secara rutin kepada Kementerian. Jangan sampai, kata dia, sudah bekerja sia-sia karena tidak ada laporan.
“Camat, Lurah/Kades harus bergerak dalam rangka menyukseskan PIN Polio ini, agar 100 persen capaiannya. Tidak ada anak, belum divaksinasi,” wanti Mantan Direktur PDAM Tirta Prabu Jaya ini.
Kadinkes Prabumulih, dr Hj Hesti Widyaningsih MM MKes mengatakan, lauching PIN Polio 2024 di Prabumulih salah satu bentuk upaya pencegahan atau antisipasi kasus polio di Kota Nanas ini.
“PIN Polio ini, dilatar belakangi adanya kasus KLB Poliodi 7 Provinsi di Indonesia. Seperti; Jatim, Jateng, Papua, Papua Pengunungan, dan lainnya. Ada sejumlah kabupaten/kota, risti penyebaran kasus polio. Memang di Prabumulih tidak ada kasus, tetapi perlu dicegah dan diantisipasi,” ungkapnya.
Kata dia, sejauh ini polio belum ada obatnya, jika terkena anak bisa cacat dan jangan sampai hal itu terjadi.
“Tetapi, polio ini bisa dicegah. Meski, tidak ada kasus polio, kita terus melakukan pemantauan lewat puskesmas di bawah naungan Dinkes Prabumulih,” tukasnya.
Tukas Hesti, secara rutin melakukan pencatatan jika terjadi lumpuh layu atau polio. Ada 27 propinsi, dilakukan vaksinasi polio ini pada tahap 2.
“Anak-anak divaksinasi 2 tetes, 0-7 tahun tanpa memandang imunisasi sebelumnya. Sasaran 29.470 anak, ada 337 pos, posyandu, TK, SD, dan lainnya. Dilakukan 2 putaran, 23 Juli – 23 Agustus 2024,” pungkasnya. (rin)