Menjaga Ketahanan Energi Nasional, PHRZ 4 Prabumulih Field Terus Optimalkan Produksi Migas

  • Bagikan
0-0x0-0-0#

PAPARAN : Senior Manager PHRZ 4 Field Prabumulih, Muhammad Luthfi Ferdiasyah memaparkan kepada awak media dalam rangka perkembangan produksi migas di wilayahnya, Kamis. Foto : Rian/FAJARSUMSEL.COM

Target Produksi Minyak 7.449 BOPD, Realisasi Capai 8.148 BOPD 112 Persen. Gas 116 MMSCFD, 111 MMSCFD 96,5 Persen

PRABUMULIH, FAJARSUMSEL.COM – PHRZ 4 Field Prabumulih selaku operator atau K3S terus berupaya, menjaga ketahanan energi nasional.

Senior Manager Prabumulih Field, Muhammad Luthfi Ferdiansyah mengatakan, berterima kasih atas silaturahmi dan bisa memaparkan produksi migas, melalui diskusi bersama awak media.

“Kolaboratif, salah satu nilai core value AKHLAK dicanangkan Menteri BUMN, Erick Tohir. Kita membutuhkan media, sebagai edukasi migas kepada masyarakat,” terang Luthfi.

Bebernya, target produksi khususnya di Field Prabumulih minyak 7.449 BOPD, sedangkan gas 116 MMSCFD. Realisasinya, minyak 8.148 BOPD – 112 persen dari target. Lalu, realisasi gas 111 MMSCFD – 96,5 persen dari target.

“Guna melakukan optimalisasi produksi migas di wilayah Field Prabumulih, menghadapi banyak tantangan dan kendala. Tantangannya, yaitu; kondisi subsurface, surface facility, HSSE, dan regulation,” tandasnya.

Rincinya, kendala lain seperti; lapangan tua, tekanan menurun, masalah-masalah, minyak berat, air lebih berat, dan lainnya.

“Seperti dilakukan di struktur gunung kemala yang sudah tua melalui pemboran GNK 99 lapangan tua yang sebelumnya hanya 110 BOPD saat ini berproduksi hingga 2.200 BOPD. Melakukan inovasi mencari peluang atau potensi minyak hingga menghasilkan 780 BOPD, oil semua tidak ada air,” ucapnya.

Bebernya, agar minyak keluar secara optimal, tanpa adanya air. Maka dilakukan penekanan atau airnya di tahan.

“Ada 900-an sumur produksi ada di Field Prabumulih. Tetapi, hanya 190 sumur migas sejauh ini aktif berproduksi dan menjadi tulang punggung Field Prabumulih. 83 sumur migas antara sumur injeksi, sisanya sumur suspend. Upaya, water cut tinggi dilakukan injeksi guna mempertahankan tekan,” terangnya sambil menyebutkan, pada 2023, hanya 140 sumur migas menjadi penunjang produksi migas Field Prabumulih.

Hal itu, akunya tidak lepas dari kerja Tim WOWS Field Prabumulih banyak mengaktifkan sumur migas, menjadi modal utamanya.

“Tugas kita, terus mempertahankan produksi eksiting. Salah satunya, rutin melakukan perawatan sumur dan optimalisasi produksi, menambah developer dilakukan pemboran. Selain itu, mengatasi bottle neck, menyebarkan water heandling 80 ribu barell dilakukan injeksi,” tukasnya.

Termasuk, bebernya, menganti pipa mengantispasi korosif dan fasilitas menua. Sebutnya, setiap tahun, mengajukan anggaran ke SKK Migas.

“Ada 8 rig digunakan dalam rangka eksplorasi dan produksi migas,” tambahnya.

Menjawab Soal Pertanyaan Pengangguran di Prabumulih, Utamakan Pekerja Lokal

Luthfi, sapaan akrabnya, kebanyakan pekerja di Tim WOWS adalah putra daerah. Seluruh PHRZ 4, ada sekitar 2 ribu dua pekerja lokal adalah putra daerah.

“Kalau di Field Prabumulih, baik pekerja. Lalu, sopir, sekuriti, mitra kerja dan lainnya. Ada sekitar 2 ribu tenaga kerja lokal, sedangkan pekerja luar hanya beberapa orang itupun di level astman ke atas,” tegasnya.

Rekrutmen dilakukan mitra kerja atau vendor perusahaan di lingkungan Field Prabumulih, sebutnya sudah ditekan mengutamakan pekerja lokal di mana perusahaan bekerja.

“Ke depan, rekrutmen pekerja perusahaan khususnya tenaga unskill dilakukan secara terbuka. Agar keinginan masyarakat terpenuhi, dan bisa bekerja di Field Prabumulih,” kata dia.

Target Proper Emas Field Prabumulih, Tahun Ini

Field Prabumulih sendiri, sudah 7 kali sebagai kandidat proper emas. Makanya, tahun ini kata Lufthi ditargetkan bisa didapat.

“Proper Hijau, telah kita raih. Tinggal, meraih proper emas. Tahapan sekarang submit dokumen, hijau dan emas cukup berat,” tak dipungkirinya.

Ia pun optimis, bisa diraih proper emas Field Prabumulih. Apalagi, upaya mewujudkan lingkungan hijau. “Apalagi, program Comrell and CID sangat baik mendukung program menuju proper emas,” ungkapnya.

Perusahaan Punya Tanggung Jawab Sosial Lewat Program CSR

Head of Comrell and CID PHRZ 4, Tuti Dwi Padmayanti mengatakan, selain menjaga ketahanan energi nasional lewat pengoptimalan produksi migas. “Perusahaan punya tanggung jawab sosial terhadap wilayah kerjanya, lewat program CSR. Sejauh ini, telah berjalan dan melingkupi wilayah ring 1 perusahaan,” tukasnya.

Ia menambahkan, setiap tahunnya mengucurkan anggaran bagi CSR di perusahaan. “Anggaran CSR itu, diusulkan melalui SKK Migas. Dan, disetujui agar bisa direalisasikan kepada masyarakat,” pungkasnya. (rin)

  • Bagikan