Pj Wako Prabumulih Terus Serius Tangani Stunting, Kunjungi Rumah Balita Penderita, Salurkan Bantuan Secara Rutin

  • Bagikan

STUNTING : Pj Wako Prabumulih, H Elman ST MM bersama OPD terkait mengunjungi rumah balita penderita stunting di Kelurahan Tanjung Raman, Jumat. Foto : Rian/FAJARSUMSEL.COM

Minta Lurah/Kades dan Camat, Pantau Stunting

PRABUMULIH, FAJARSUMSEL.COM – Pemkot Prabumulih, khususnya Pj Wako Prabumulih, H Elman ST MM sangat serius menangani kasus stunting di Kota Nanas ini. Salah satunya, di Kecamatan Prabumulih Selatan.

 

Pj Wako Prabumulih kembali melakukan kunjungan ke balita penderita stunting secara langsung guna mengetahui penanganan dan perkembangan.

Ada tiga lokasi dikunjungi di Kecamatan Prabumulih Selatan, meliputi; Jalan Sindang Lurah RT 002/RW 004 Kelurahan Tanjung Raman (Dedy Miharja), Jalan Tromol RT 004/RW 003 Kelurahan Sukaraja (Faisal Anwar), dan Jalam Bukit Lebar RT 003/RW 004 Kelurahan Majasari (Edi Sutanto).

 

Elman, sapaan akrabnya mengatakan, Pemkot Prabumulih sangat peduli dan serius dalam penganggaran stunting di Prabumulih. Makanya, secara rutin bersama OPD terkait mengunjungi rumah balita penderita stunting.

“Kita pastikan, kondisi dan perkembangan balita penderita stunting. Bantuan apa saja telah diterima, seperti; Bedah Rumah dari Baznas, ibunya mendapatkan pelatihan dari Disnakert, sebagai penerima RITTA, bantuan jamban, dan lainnya. Keseriusan kita dalam penanganan stunting, harapannya akan membuahkan hasil menurunnya kasus stunting hingga zero kasus ke depannya,” terang Elman.

 

Suami Hj Windriana ini menjelaskan, pada kesempatan itu juga disalurkan bantuan berupa sembako. Lalu, susu, dan tambahan, dan lainnya. “Tujuannya, guna meningkatkan status gizi balita stunting agar keluar dari status stunting. Apalagi, kasus status stunting menjadi perhatian serius pemerintah pusat hingga ke daerah,” jelas ayah tiga anak ini.

 

Selain itu, ia meminta, agar para lurah/kades hingga camat terus memantau warganya ada penderita stunting. “Termasuk juga, Posyandu dan Puskesmas terdekat harus memperhatikan secara serius kasus stunting di wilayahnya ini. Sehingga, bisa dikurangi dan ditekani,” tandasnya.

Terpisah, Kadinkes Prabumulih, dr Hj Hesti Widyaningsih MM MKes, kasus stunting di Prabumulih awalnya hanya 12,3 persen dan sempat naik 15,3 persen.

 

“Dinkes Prabumulih akan melakukan evaluasi, memastikan jumlahnya. Tetapi, data sementara sejauh ini ada 61 kasus stunting di Prabumulih,” ucapnya.

 

Hal itu, akunya menjadi perhatian serius Dinkes Prabumulih dan jajaran. Khususnya, meningkatkan status gizi. “Hingga, kasus bisa terus ditekan dan berkurang hingga secara bertahap dituntaskan tidak ada lagi di Prabumulih,” tutupnya. (rin)

 

 

 

  • Bagikan