SOSIALISASI: PHRZ 4 mengelar sosialisasi rumah retak di Kelurahan Payuputat terdampak kegiatan perusahaan, Rabu. Foto : Rian/FAJARSUMSEL.COM
PRABUMULIH, FAJARSUMSEL.COM – Diundang PHRZ 4 sosialisasi rumah retak di Kelurahan Payuputat di Kecamatan Prabumulih Barat, Rabu, 27 Maret 2024 di Gedung Patra Ria, Komperta. Warga sangat berharap adanya, kompensasi akibat dampak moving alat berat PHRZ 4 melalui kelurahannya.
Belakangan, warga Kelurahan Payuputat Payuputat terpaksa menerima pil pahit. Setelah, Tim Independen UNSRI membeberkan fakta hasil kajiannya.
Pada kegiatan tersebut, PHRZ 4 tidak hanya mengundang masyarakat dan menghadirkan Tim Independen UNSRI setelah sebelumnya telah melakukan kajian di Kelurahan Payuputat. Dan, memaparkan hasil kajiannya di depan Manajemen PHRZ 4 dan masyarakat Kelurahan Payuputat.
Rosidawani ST MT, Perwakilan Tim Independen UNSRI membeberkan, hasil kajiannya selama 2,5 bulan dilakukan sejak Desember 2023 di Kelurahan Payuputat. Melalui pengambilan data dan sampel, beserta turun ke lapangan. Kesimpulannya, retaknya rumah di Kelurahan Payuputat tidak disebabkan kegiatan moving alat PHRZ melintasi jalan di Kelurahan Payuputat.
“Tetapi, hasil kajian dilakukan terhadap 150 rumah warga di Kelurahan Payuputat disebabkan struktur tanah dan juga bangunan. Bukan karena, moving alat berat milik PHRZ 4,” kata dia.
Disinggungnya, soal penyebab getaran bisa mempengaruhi atau menyebabkan keretakan. Menurutnya, hal itu bisa saja terjadi. “Tetapi, getarannya harus besar. Kalau kasus di Kelurahan Payuputat, getaran diakibatkan moving alat milik PHRZ 4 kecil dan tidak signifikat menyebabkan keretakan rumah di Kelurahan Payuputat,” tambahnya.
Staff Ahli Pemkot Prabumulih, Mulyadi Karoman SPd MSi menjelaskan, lewat paparan Tim Independen UNSRI bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat Kelurahan Payuputat.
“Sosialisasi rumah retak ini, bisa memberikan solusi kepada masyarakat, dan perusahaan bisa mengambil langka tepat penyelesaiannya,” tandasnya.
Masih kata dia, apalagi Tim Independen UNSRI ini telah bekerja secara baik. “Dan, hari ini telah dipaparkan hasilnya dan diberikan kesimpulan penyebabnya,” tambahnya.
Senior Manager PHRZ 4 Field Adera, Adam Syukron memohon support kegiatan migas di wilayah operasi dan produksinya.
“Keberadaan Field Adera, bisa mendukung dan meningkatkan perekonomian masyarakat dari sektor migas,” bebernya.
Lewat kegiatan sosialisasi rumah retak ini, harapnya ada solusi lewat musyawarah bersama masyarakat. “Ini ada Tim Independen UNSRI, telah kita terjunkan dan melakukan kajian dan hasil akhirnya akan dipaparkan,” pungkasnya.
Subagyo, salah satu warga berharap, imbas keretakan rumah dialaminya karena moving alat PHRZ 4 bisa mendapatkan haknya sesuai aturan dan ketentuan. “Iya, kita harapkan kompensasi sesuai atas keretakan rumah kita,” tandasnya. (rin)