Dwi Koryana. Foto : Rian/FS.ID
PRABUMULIH, FS.COM – Memastikan kualitas udara di Prabumulih, sebagai dampak negatif banyak terjadinya karhutla. Belum lama ini, DLH Prabumulih melakukan pengukuran kualitas udara memasang alat di Taman PJ.
Hasilnya, pemeriiksaan sesaat pada 2 – 3 Oktober artinya setiap hari hasil pemeriksaan bisa berubah, tergantung arah angin, banyak atau tidaknya kebakaran, hujan, dan laimnya.
“Hasil pemeriksaan UPTD Laboratorium Lingkungan DLHP Propinsi Sumsel, kualitas udara indikator ISPU atau Indeks Standar Pencemar Udara berdasarkan Keputusan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor P. 14/MENLHK/SETJEN/KUM.I/7/2020 kualitas udara Prabumulih masih tergolong baik, hanya di parameter PM. 2.5 nilai 203 sangat tidak sehat. PM 2.5 atau Partikel Monokular 2.5 adalah partikel udara berukuran lebih kecil dari 2.5 mikron dapat terhisap sampai ke paru-paru,” ujar Kepala DLH Prabumulih, Ir Hj Dwi Koryana, belum lama ini.
Ditegaskannya lagi, sesuai hasil koordinasi bersama Kadinkes Prabumulih, secara umum kualitas udara di Prabumulih masih tergolong baik, namun tetap waspada terutama bagi masyarakat mempunyai riwayat penyakit saluran pernapasan.
“Sebagai antisipasi, agar banyak mengkonsumsi air minum, memakai, masker, dan mengurangi aktivitas di luar rumah jika tidak terlalu penting,” wantinya.
Masih kata dia, selain itu kepada masyarakat diimbau agar tidak membakar, atau membuang sumber api antara lain puntung rokok sembarangan. “Karena, akan memicu kebakaran lahan berakibat peningkatan suhu udara dan asap, sementara saat ini ketersediaan air terbatas, BPBD sudah sangat kewalahan karena banyaknya kebakaran lahan,” pungkasnya. (rin)