KOMISI : Ketua Komisi II DPRD Prabumulih, H Mat Amin SAg bersama Wakil Ketua, Drs Idham Tergun MM dan Sekretaris, Aryoni dibincangi awak media, belum lama ini. Foto : Ist/FS.COM
//Marak Manusia Silver, Badut, dan Lainnya Meresahkan
PRABUMULIH, FS.COM – Masalah penyakit sosial, marak terjadi di Kota Nanas. Khususnya, manusia silver, badut, pemulung, dan lainnya. Hal itu terungkap dalam sidang laporan hasil kerja komisi-komisi pada LKPJ Wako Prabumulih 2022.
Hal itu dibenarkan, Ketua Komisi II DPRD Prabumulih, H Mat Amin SAg bersama Wakil Ketua, Drs Idham Tergun MM dan Sekretaris, Aryono dibincangi awak media di ruang kerja Komisi II DPRD, usai sidang paripurna, belum lama ini.
“Iya, maraknya penyakit sosial di kota ini. Khususnya, para manusia silver, badut, dan lainya. Sangat menganggu pemandangan, keindahan Kota Nanas ini,” ujar Mat Amin.
Banyaknya penyakit sosial ini, akunya jangan sampai Prabumulih dijuluki Kota Gelandangan atau Pengemis. Karena, hal itu sangat merugikan masyarakat. “Padahal, diketahui banyak pelaku penyakit sosial tersebut ternyata orang datangan atau luar Prabumulih. Mencari rezeki di sini, menjadi manusia silver, badut, dan lainnya,” bebernya.
Komisi II DPRD Prabumulih menegaskan, agar Dinsos melibatkan Satpol PP secara rutin melakukan penertiban penyakit sosial ini. “Hal ini, agar tidak berlangsung atau terjadi berlarut-larut,” terangnya di dampingi Anggota DPRD Komisi II, Welizar SE.
Terpisah, Kadinsos Prabumulih, Drs A Heriyanto SSos mengatakan, akan segera menindaklanjuti permintaan Komisi II DPRD soal penertiban penyakit sosial. “Kita akan berkordinasi bersama Satpol PP, apalagi tidak kita pungkiri banyak dari luar Prabumulih. Karena, banyak warga peduli dan Pemkot Prabumulih juga demikian,” bebernya.
Penertiban ini, kata dia, akan dilakukan secara rutin dan berkelanjutan. “Sehingga, pelaku penyakit sosial tidak bertambah banyak di Prabumulih dan meresahkan masyarakat,” pungkasnya. (rin)
