NGANTOR : Kapolres Prabumulih, AKBP Witdiardi SIk MH didampingi Kapolsek RKT, Iptu Dedi Apriansyah SE MSi dan Kalaksa BPBD, Sriyono SH ngantor di Kantor Desa Jungai, Sabtu. Foto : Ist/FS.COM
PRABUMULIH, FS.COM – Termasuk salah satu rawan Karhutla, Desa Sinar Rambang ditekankan masalah pencegahan dan antisipasi.
Dalam program Kapolres Prabumulih ngantor di desa melibatkan BPBD Prabumulih memberikan imbauan.
Kapolres Prabumulih, AKBP Witdiardi SIk MH didampingi Kapolsek RKT, Iptu Dedi Apriansyah SE MSi dan Kalaksa BPBD Prabumulih, Sriyono SH mengatakan, masalah Karhutla memang menjadi perhatian seriusnya apalagi data dari BPBD akan kemarau panjang tahun ini.
“Kita tegaskan agar masyarakat di Desa Jungai, jangan membakar lahan hingga menyebabkan Karhutla. Makanya, kita ajak BPBD Prabumulih memberikan imbauan dan juga penjelasan,” terang Witdiardi.
Masalah Karhutla bisa dicegah, kata dia jika didukung masyarakat membuka lahan secara tradisional bergotong royong. Sehingga, tidak terjadi Karhutla. “Kita memahami, kalau membuka lahan cara membakar cepat. Tetapi, bisa membahayakan menimbulkan polusi asap. Lalu, kabur dan lainnya. Hal itu melanggar hukum dan bisa terkena pidan,” ucap Wit.
Para Bhabinkamtibmas di wilayahnya, kata Kapolres terus memantuan kegiatan pembukaan lahan warga dan melarang bisa memicu Karhutla. “Terus lakukan patroli Karhutla, sebagai antisipasi dan pencegahan,” bebernya.
Demikian juga kata Kalaksa BPBD Prabumulih, Sriyono SH, kalau aktivitas pembakaran lahan akan terpantau satelit karena memicu hotspot. “Apalagi, ramalan cuaca tahun ini akan kemarau panjang hingga Desember. Karhutla rawan terjadi, memang perlu diantisipasi,” jelasnya.
Lanjutnya, berterima kasih sinergitas Polres Prabumulih dalam rangka mengingatkan warga rawan Karhutla melakukan imbauan dan larangan. “Kita tegas melarang Karhutla, lakukan pembukaan lahan secara tradisional,” tutupnya. (rin)