INTEROGASI : Kapolres Prabumulih, AKBP Witdiardi SIk MH didampingi Kasat Reskrim, AKP Alita Firman SH MH bersama Kasi Humas, AKP Sri Djumiati SH MH melakukan interogasi kepada pelaku penusukan tukang ojek M Arif, 55 tahun di sela-sela press release bersama awak media, Senin. Foto : Ist/FS.COM
PRABUMULIH, FS.COM – Tidak ada penyesalan sedikit pun dari lelaki penusukan tukang ojek, M Arif, 55 tahun warga Jalan Sadewa Kelurahan Karang Raja, Kecamatan Prabumulih Timur telah menghabisi rekannya sesama tukang ojek, Sunaryo alias Yoyok, 50 tahun hingga meninggal dunia akibat luka tusuk sebanyak 6 lubang di sejumlah tempat.
Ketika diintograsi Kapolres Prabumulih, AKBP Witdiardi SIk MH di sela-sela press release, usai M Arif ditangkap pada Minggu malam, 18 Desember 2022, sekitar pukul 19.30 WIB di SP 5 Desa Sinar Rambang, Kecamatan RKT.
Ia mengaku, tidak menyesal melakukan penusukan terhadap Yoyok, korban karena telah merasa membuat dirinya was-was usai rebutan penumpang, Minggu.
“Sebulan lalu, kami sempat cekcok. Dan, pas kejadian cekcok lagi karena Yoyok menuduh mengambil penumpangnya. Dan, sempat mengikutinya kemana-mana,” aku Arif dihadapan sejumlah awak media.
Bukan hanya itu saja, Yoyok juga kata dia, berkali-kali mengajaknya berkelahi di tempat sepi. Dan, hal itu tidak dilayaninya hingga akhirnya membuat Arif kesal.
Guna menjaga diri, karena merasa was-was usai mengantar penumpang ia mengambil pisau di rumah milik istrinya. Dan, diselipkan dipinggangnya.
“Ketika sampai di Pangkalan Ojek depan Yasaka Friend Chicken Sudirman itulah terjadi. Korban kembali menantang saya, berkelahi di tempat sepi. Hingga, membuat saya kesal dan membuat pisau saya bawa,” terangnya.
Dan, menusuk pisau ditangannya ke arah perut korban. Lalu, ke dada korban, ke arah hidung dan bokong hingga korban terkapar bersimbah darah dan korban kabur alias melarikan diri.
“Tidak ada hal perlu disesali sudah terjadi, saya bangga bisa menusuknya. Karena, sudah berkali-kali menantangnya berkelahi. Hingga, keinginannya saya wujudkan dan Yoyok kena tusuk saya dan akhirnya meninggal dunia,” sebutnya.
Ia pun menjelaskan, akan mempertanggungjawabkan perbuatannya telah dilakukannya meski sempat kabur dan bersembunyi di rumah keluarganya di SP 5 Desa Sinar Rambang, Kecamatan RKT. “Habis itu, Yoyok saya tinggalkan dan saya kabur,” pungkasnya. (rin)