MEDIASI : Perwakilan Polsek Prabumulih Timur hadir dalam mediasi masalah keracunan di SMPN 12 beberapa waktu lalu, Kamis. Foto : Ist/FS.CO
PRABUMULIH, FS.CO – Soal keracunan makanan terjadi di SMPN 12 ketika pelaksanaan kegiatan Pramuka di sekolahnya, SMPN 12 mengelar mediasi bersama wali murid dan terlibat Polres Prabumulih melalui Polsek Prabumulih Timur pada Kamis, 24 Nopember 2022.
Kegiatan itu, dihadiri Plt Kadisdikbud Prabumulih, Riduan SPd MSi melalui Kabid Dikmen, Pedro Santoso AB SPd MSi dan Kepala SMPN 12, Mesni juga Perwakilan Polsek Prabumulih Timur dan wali murid.
Pedro dikonfirmasi soal mediasi itu, tidak menampik dan ia menyebutkan, telah terjadi kesepakatan meski tidak secara tertulis dan hanya lisan.
“Pihak SMPN 12 dan Disdikbud Prabumulih sekali lagi meminta maaf kepada orang tua, atas kejadian keracunan massal ketika pelaksanaan eskul Pramuka,” ujar Mantan Kepala SMPN 2 ini.
Kata dia, 66 anak atau siswa SMPN 12 sempat keracunan massal dan dirawat di RSUD Prabumulih semuanya sudah sehat dan pulang. “Kejadian ini, jelas menjadi pembelajaran bagi pihak sekolah dan lainnya. Soalnya, masalah makanan harus lebih diperhatikan kehigienisan dan kelayakan makannya,” terangnya.
Sebutnya, pada mediasi itu wali murid hanya meminta apa penyebab sesungguhnya keracunan massal menimpa anak-anaknya. “Dan, berterima kasih atas pertanggun jawaban pihak sekolah telah membiayai perawatan RS,” terangnya.
Kapolres Prabumulih, AKBP Witdiardi SIk MH melalui Kapolsek Prabumulih Timur, AKP Bobby Eltarik SH MH menjelaskan, mediasi berlangsung secara aman dan kondusif.
“Iya betul, pihak sekolah dan Disdikbud kembali menyatakan maaf atas kejadian keracunan massal tersebut,” aku Bobby.
Ujarnya, orang tua siswa menginginkan penyebab utama keracunan massal tersebut hingga sekarang ini ditangani Satreskrim Polres Prabumulih. “Sampel makanan informasinya, telah dikirim ke BBLK Palembang guna mengetahui penyebab utama keracunan makanan,” pungkasnya. (rin)