CEK : Tim Sekuriti mengecek dan melakukan penyelidikan di Gudang Besi Bekas di Kelurahan Karang Raja, diduga tempat penjualan pipa perusahaan, belum lama ini. Foto : Rian/FS.CO
PRABUMULIH – Sempat viral di media sosial (Medsos), empat orang Pekarya di PT Pertamina Hulu Rokan Zona (PHRZ) 4 menjual pipa ke gudang besi bekas di Kelurahan Karang Raja, Kecamatan Prabumulih Timur.
Belakangan, diketahui kalau hal itu diduga hoax. Sengaja disebar foto di medsos, oknum tidak bertanggung jawab lantaran bermotif uang. Atau terindikasi, dugaan pemerasan.
Nara sumber awak media di lingkungan PHRZ 4 tidak mau disebutkan namanya, kasus ini bermula mendapatkan informasi dari manajemen adanya foto dugaan penjualan pipa milik perusahaan dilakukan pekarya tersebut.
Tim Sekuriti langsung melakukan penyelidikan, melakukan komunikasi ke oknum pengirim foto tersebut. Nah, terjadilah pertemuan antara Tim Sekurit dan oknum tersebut.
Awalnya, Tim Sekuriti meminta bantuan agar nopol mobil digunakan keempat pekarya menjual pipa guna membantu penyelidikan.
“Ketika bertemu oknum, kita minta bantuan nopol mobilnya saja. Tetapi, tidak diberikan. Bahkan, sempat diminta memberikan sejumlah uang sebagai balas jasa informasi nopol. Alasan sedikit dan meminta jumlah lebih besar, oknum tersebut tidak mau menerima. Hingga akhirnya, petugas melakukan penyelidikan sendiri dan mengetahui para pekarya dan juga mobil digunakan serta lokasi gudang,” ujar nara sumber awak media, akhir pekan ini.
Tidak tercapai kesepakatan itulah, akhirnya foto mobil dan diduga pekarya penjual pipa perusahaan disebar melalui medsos.
“Pemilk gudang dipanggil guna diperiksa, lalu keempat pekerja tersebut diperiksa intensif. Baik pemilik gudang dan juga pekarya tersebut, membantah jual beli pipa perusahaan. Kedatangan, para pekarya ke sana tidak lain guna membeli ayam bangkok kebetulan pemilik gudang menjualnya. Hasil tracking kita, dan pengakuan para pekarya baru sekali ke lokasi itu guna membeli ayam bangkok. Karena, tidak deal tidak jadi membeli,” jjelasnya
Selain itu, Tim Sekuriti sempat berkordinasi oknum membuktikan dugaan penjualan pipa perusahaan informasinya berhasil direkam kamera handphone (HP). “Tetapi, bukti video itu tidak kunjung diserahkan. Apakah memang benar ada atau tidak,” ucapnya.
Bahkan, pemilik gudang menerangkan oknum tadi memang sering datang ke gudang besi bekasnya guna meminta uang dalam posisi mabuk. Pengakuan oknum kepada pemilik gudang, uang didapat digunakan membeli miras.
“Selain itu, pemilik gudang tidak pernah menjanjikan damai kepada oknum akan memberi uang cukup besar. Sudah kita klarifikasi,” sebutnya.
Perusahaan, kata dia, sangat menyayangkan keempat pekarya tersebut berdamai oknum tanpa memberitahukan perusahaan, diduga bermotif uang melakukan pemerasan sengaja menyebarkan foto penjualan pipa hingga viral.
“Perdamaian antara keempat pekarya dan juga oknum, tidak menghentikan proses penyelidikan dan hukumnya. Pasalnya, akibat permasalahan ini nama perusahaan ikut terseret jelek. Ternyata, beritanya tidak benar dan cendrung bohong. Sengaja, dimanfaatkan oknum meminta sejumlah uang kepada perusahaan,” sebutnya.
Informasi dihimpunnya, kasus ini akan terus dilanjutkan hingga proses hukum berjalan. Agar jelas permasalahannya, dan tidak siur. “Keempat pekarya tersebut, akibat kesalahannya berada pada tempat dan waktu salah akan mendapatkan sanksi tegas dari perusahaan. Pasalnya, ketika mendatangi gudang tersebut masih jam kerja dan menggunakan mobil perusahaan. Sementara, dilakukan urusan pribadi,” tandasnya.
General Manager (GM) PHRZ 4, Agus Amperianto dikonfirmasi berterima kasih atas informasi diberikan kepadanya.
“Sikap saya tetap, ya mas. Masukan perbaikannya operasi kami mendatang positif. Adanya informasi ini, apabila memang terbukti ada anggota pekerja/pekarya Pertamina bertindak tidak profesional dan mengarah pada tindakan kriminal, kami akan tindak tegas,” tandasnya.
Kata Agus, kendaraan diduga milik vendor Pertamina, sudah diklarifikasi dan tetap menjadi perhatian ditindaklanjuti.
“Kasusnya, sejauh ini masih ditangani Tim Sekuriti,” pungkasnya.
Kapolres Prabumulih, AKBP Siswandi SH SIk MH dikonfirmasi melalui Kasatreskrim, AKP Jailili SH MSi mengatakan, belum menerima laporan dari PHRZ 4 terkait penjualan pipa perusahaan.
“Kita sudah mendengar, tetapi sejauh ini PHRZ 4 belum melapor,” tukasnya. (rin)